Aksi 55 sepertinya menjadi aksi damai pamungkas dari rangkaian Aksi Bela Islam yang diselenggarakan oleh GNPF-MUI. Hal ini diungkapkan oleh Sekertaris MUI.
Bahtiar Natsir pun mengungkapkan, apapun hasil keputusan hakim umat Islam diminta untuk legowo dalam menyikapi hasil persidangan. Untuk itulah Aksi 55 lebih fokus pada munajat pada Allah. Menyerahkan semua urusan pada Allah.
Rangkaian Aksi Bela Islam adalah rangkaian umat islam untuk menuntut keadilan pada kasus Penistaaan Agama. Inilah ikhtiar maksimal yang bisa dilakukan oleh umat Islam. Setelah itu tinggal diserahkan pada pemerintah apa mau menegakkan keadilan atau membiarkan kezaliman.
Hasil pengadilan diserahkan pada pemerintah apakah ingin terus ikut campur atau menyerahkan pada bukti bukti yang ada. Walau nanti hasilnya meringankan penista agama, minimal umat Islam sudah berikhitiar untuk menuntut keadilan.Â
Munculnya penistaaan agama memang menyakitkan hampir seluruh umat Islam di Indonesia juga dunia. Buktinya beberapa ulama dunia juga meminta penista agama dihukum berat.
Munculnya Penistaaan Agama sebuah keberkahan bagi umat Islam. Seperti sabda Rasulullah saw, bahwa Islam akan dikuatkan oleh kaum yang fajir. Ini sudah terbukti, ukhuwah, kepedulian dan pembelaan umat Islam sungguh luar biasa. Belum terlihat kekuatan seperti ini sebelumnya.
Beberapa teman di komplek perumahan melihat hal yang luar biasa, penghinaan penista agama melahirkan gairah beragama dan kecemburuan yang kuat untuk beristqamah. Ini fenomena yang belum ada sebelumnya.
Akhirnya, segala apa pun keputusan hakim bagi umat Islam adalah baik. Andai manusia berjuang keras melakukan tipu daya, namun  Allah lah perancang takdir yang luar biasa.
Apa pun keputusan Hakim, hasil akhirnya akan tetap menghancurkan penista agama.
Â