Mohon tunggu...
BaksoLahar Nasrulloh
BaksoLahar Nasrulloh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Owner Bakso Lahar, Channel Youtube Dengerin Hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Suasana Kejiwaan Sebuah Bangsa yang Menuju Kejayaan

12 Mei 2021   12:30 Diperbarui: 12 Mei 2021   12:35 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Suasana pra kemenangan itu bisa dirasakan. Mari kita melihat fakta sejarah yang begitu nyata. Mari menyibak kemenangan yang akan diraih. Isyarat kemenangan selalu ada sebelum  menjadi nyata.

Kemenangan Badar tidak terduga. Tapi isyaratnya sudah terasa sebelum pertempuran. Diserbu dengan 3 kekuatan lebih besar, plus  peralatan tercanggih dari Syam. Apa yang dirasakan mukminin? Ketentraman yang luar biasa. Tak ada takut. Tak ada gentar. Justru rindu kesyahidan. Itulah isyarat kemenangan.

Ketentraman dan ketenangan di tengah serbuan musuh dan tantangan itulah isyarat kemenangan. Dalam buku berfikir besar dan berjiwa besar, ketenangan adalah kunci lahirnya ide cemerlang, inovasi dan kreativitas.

Sebelum bertempur, ada Sahabat yang menyerahkan seluruh hartanya, setengah, sepertiga, bahkan apa saja yang dimiliki. Bila pengorbanan tumbuh merata. Bila bahu membahu tak kenal lelah tumbuh kuat, itulah isyarat kemenangan. Bila harta terasa murah dan tak berharga lagi untuk perjuangan, itulah  tanda awal kemenangan.

Para Sahabat yang kecil dan tua renta berdatangan menghadap Rasulullah saw untuk ikut berjuang. Yang sakit, yang miskin, yang kaya dan muda berbondong-bondong ingin berjuang, hingga Rasulullah saw memberikan syarat-syarat bagi mereka yang mau ikut karena membludaknya yang mendaftar. Hingga Allah membuat ketentuan untuk menyeleksi mereka. Bila jiwa terasa murah tak berarti lagi, itulah isyarat awal kemenangan.

Berjuang hanya berbekal satu biji kurma saja. Satu unta bergantian untuk beberapa orang. Satu tempat minum, untuk puluhan orang. Namun tak ada keluhan karena keterbatasan. Tak ada tuntutan karena keterbatasan fasilitas. Namun semangatnya mereka tetap tinggi tak tergoyahkan. Bila menemukan suasana ini, itulah isyarat awal kemenangan.

Kemah mereka diisi dengan ibadah, tilawah Al-Qur'an. Mereka saling mengingatkan agar tidak bermaksiat dan menjaga kebersihan hati. Malamnya diisi dengan senandung doa dan Qiyamulail. Bila itu tumbuh merata, itulah isyarat kemenangan.

Bila semua pantang lari dari perjuangan. Bila semua tetap tegar dan sabar apapun kondisi perjuangan. Itulah isyarat awal perjuangan. Kemenangan itu sudah terasa walau belum nyata. Suasana seperti ini dirasakan di saat perang Kemerdekaan melawan Belanda dan Sekutu. Bangsa yang terus menjaga suasana ini akan menjadi bangsa yang besar.

Channel Youtube Dengerin Hati

Nasrulloh Baksolahar 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun