Mohon tunggu...
BaksoLahar Nasrulloh
BaksoLahar Nasrulloh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Owner Bakso Lahar, Channel Youtube Dengerin Hati

Selanjutnya

Tutup

Analisis

#01MainCurang, Publik Melawan, Sentimen Negatif pada Jokowi

11 April 2019   20:45 Diperbarui: 11 April 2019   20:56 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Setelah kampanye akbar Jokowi terasa sepi. Setelah sebelumnya foto-foto pembagian sembako Jokowi terekspose. Setelah ditemukan amplop serangan fajar bergambar jempol terbongkar KPK. Setelah kolega koalisinya tersandung korupsi. Setelah karyawan BUMN akan dikerahkan untuk kampanye akbar.

Saat ini terbit kecurangan baru yang luar biasa,  kertas suara pilpres sudah tercoblos di nomor 1 di pemilihan luar negri Malaysia. Apa maknanya? Mengapa Jokowi dikatakan sudah menang di Survei hingga hampir 60 persen terlihat takut akan kalah?

Dunia twitter pun geger dengan trending topik #01MainCurang. Sentimen negatif terhadap Jokowi semakin menguat bagi para massa mengambang. Efeknya, yang sebelumnya tertarik bisa mengalihkan suaranya.

Karakter massa mengambang cendrung rasional. Mereka terus memantau sepak terjang dan gagasan para kontestan. Dengan kejadian ini pemilih rasional akan berpindah.

Efek sentimen negatif pernah melanda Ahok di Pilkada Jakarta. Bermaksud hendak memperbesar suara kemenangan, namun justru terjungkal dengan pemberitaan massif pembagian sembako. Apakah Jokowi tak memikirkan ini?

Ingat kasus pilkada Jawa Barat, perolehan suara Ridwan Kamil dan Dedi Mizwar tergeret setelah sentimen negatif terhadap kecendrungan mereka ke Jokowi di masa kampanye terbuka.

Selebaran hitam di akhir kampanye bisa jadi sedikit mempengaruhi pihak yang diblack campaign. Publik masih bisa berfikir ini cara untuk menjatuhkan lawan yang berpotensi menang. Namun bila kertas suara sudah tertoblos, efeknya akan lain. Persepsi membuat kecurangan makin besar. Persepsi bahwa Prabowo bisa memenangkan Pilpres semakin kuat.

Publik melihat ada ketakutan kalah. Publik melihat ini perbuatan sistematis dan terorganisir pada sebuah lembaga independen. Baru di era Jokowi terbongkar kasus surat suara sudah tertoblos. Kredibilitas pengelolaan pemilu yang jujur dan adil makin diragukan.

Persepsi bahwa Prabowo hanya bisa dikalahkan dengan kecurangan semakin terbukti. Gerakan rakyat bisa terbuka lebar bila kecurangan semakin kasat mata terlihat oleh publik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun