Mohon tunggu...
BaksoLahar Nasrulloh
BaksoLahar Nasrulloh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Owner Bakso Lahar, Channel Youtube Dengerin Hati

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Keyakinan, Visualisasi Nyata di Jiwa

17 Oktober 2018   08:07 Diperbarui: 17 Oktober 2018   08:24 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hidup penuh pilihan. Apa yang dipilih tergantung dari keyakinan. Setiap orang menjalani hidup sesuai keyakinannya. Keyakinan selalu berbuah keberhasilan.

Sukses itu bukan soal pemilihan profesi. Yang dokter pasti sukses. Yang jadi pengumpul sampah pasti gagal. Harus menjadi direktur dulu baru sukses. Dan office boy pasti gagal. Tak selamanya hukum kehidupan selalu berbicara seperti itu. Hidup ini selalu banyak kemungkinan. Jangan berfikir linier saja.

Sukses bukan soal pemilihan bidang kehidupan. Hanya yang bergerak di teknologi informasi yang sukses. Semua bidang kehidupan sama-sama memiliki peluang sukses yang sama besarnya. Berfikir sempit membuat peluang sukses menjadi sempit pula.

Sukses hanya butuh keyakinan. Fokus pada keyakinan. Terus berjuang di atas keyakinannya. Tekun pada keyakinan. Allah akan menguji keyakinan kita. Keyakinan yang benar atau sesaat saja?

Yang sering terjadi adalah kelabilan keyakinan. Kelabilan prasangka baiknya kepada Allah. Kelabilan langkah ketika akan memulai dan sedang dijalankan. Keyakinannya diguncang dengan kenyataan yang jauh dari keyakinannya. Ada jurang kenyataan hari ini dengan keyakinannya. Itulah ujian sebuah keyakinan.

Dikepung oleh 10.000 musuh di kota Madinah. Tetapi masih yakin bisa menaklukkan Romawi dan Persia. Dikejar penduduk Mekkah dan hampir di tangkap oleh Syurakah bin Malik tapi masih yakin bisa memberikan mahkota Kisra Persia ke Syurakah. 

Ditolak dakwahnya olehn seluruh kabilah yang berhaji ke Kabah tetapi masih berbicara kemenangan atas Romawi dan Persia. Itulah keyakinan Rasulullah saw.

Apakah semuanya terwujud? Ya, semuanya terwujud. Semua ini bukan karena Beliau seorang Nabi, namun seperti itulah hukum kehidupan. Sebuah kenyataan diawali dari keyakinan. Tanpa keyakinan takkan pernah ada kenyataan.

Ujian pertama adalah bisakah membangunkan keyakinan. Ujian kedua, bisakah terus merasakan kehadiran keyakinan di saat kenyataan belum sesuai keyakinannya? Ujian ketiga, Apakah keyakinan seolah-olah telah menjadi kenyataan? Keyakinan adalah visualisasi nyata dalam jiwa kita. Walau belum ada di dunia nyata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun