Mohon tunggu...
BaksoLahar Nasrulloh
BaksoLahar Nasrulloh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Owner Bakso Lahar, Channel Youtube Dengerin Hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Titik Pergesekan Sejarah

21 Januari 2018   16:30 Diperbarui: 21 Januari 2018   16:44 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sejarah itu cerminan perjalanan manusia. Ada kebersamaan. Ada juga pergesekan. Banyak liku-liku perjalanannya. Kita ini manusia. Maka sejarahnya pun tentang manusia juga.

Siti Hajar dan Siti Sarah pernah saling cemburu. Padahal keduanya orang yang mulia. Dididik dan bersama oleh Bapak para Nabi.

Nabi Musa dan Harun pernah berdebat. Saat Musa meninggal bani Israil. Ternyata  mereka menyembah patuh sapi Samiri. Musa meminta pertanggungjawaban Harun.

Yusuf dan saudaranya berkonflik. Saudaranya iri pada Yusuf. Padahal mereka putra dan dididik oleh nabi Yakub.

Sahabat Rasulullah saw pernah berselisih tentang harta rampasan perang saat perang Badar dan Hunain. Hingga diabadikan dalam surat Al Anfal. Rasulullah saw juga berkhutbah pada sahabat Anshar, mengapa membuat kebijakan seperti itu.

Saat perjanjian Hudaibiyah, para Sahabat agak sedikit tidak menyetujui perjanjian tersebut. Umar protes keras, Ali agak enggan menuliskan perjanjian. Dan para Sahabat kurang berrespon, saat diminta memotong kambing dan mencukur rambut.

Saat Rasulullah memerintahkan shalat Ashar di sebuah tempat. Persepsi Sahabat terbelah. Ada yang shalat sebelum ditempat tersebut, ada juga yang shalat di tempat tersebut.

Mengapa Allah menghadirkan kisah kisah pergesekan di era kehadiran para Nabi dan Rasul ? Agar sadar bahwa Kita sedang berbicara tentang manusia juga. Bukan berarti orang mulia itu tanpa pergesekan. Tetapi belajarlah tabir dan hikmahnya.

Apa makna sebuah pergesekan sejarah ?  Ada yang tergelincir. Ada pula yang semakin dewasa dalam memahami perjalanan hidup.

Yang tergelincir, mereka semakin memperbesar pergesekan. Membentuk front perlawanan hingga faksi bagkan sekte tertentu.

Titik rawan, saat Rasulullah saw wafat. Lalu diangkat Abu Bakar sebagai khalifah.  Saat Fatimah meminta hak warisan Rasulullah saw kepada Abu Bakar. Dan banyak lagi titik pergesekan yang rawan untuk diputarbalikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun