Mohon tunggu...
BaksoLahar Nasrulloh
BaksoLahar Nasrulloh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Owner Bakso Lahar, Channel Youtube Dengerin Hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peletakan Dasar Pengusiran Penjajah Israel

15 Desember 2017   07:31 Diperbarui: 15 Desember 2017   08:23 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berapa lama Nurudin Zanky dan Sholahuddin Al Ayubi menyiapkan kemenangan pada perang Salib Baitul Maqdis Palestina ?  Butuh 25 tahun. 20 tahunya membereskan kondisi internal dengan menyatukan Syam dan Mesir. 5 tahunnya baru fokus mengusir bangsa Frank dari Syam. Ini fakta sejarah,  keberhasilan apa pun dimulai dari kemenangan internal bukan bantuan dan dukungan eksternal.

20 tahun digunakan untuk membangun kesadaran dan frekuensi yang sama. Kesamaan cara berfikir. Niatan hati. Menyatukan langkah para sultan, panglima, ulama dan rakyat. Digambar suasana saat itu. Tujuan pernikahan pun. Tujuan memiliki anak. Menghimpun harta. Semua bertujuan untuk membebaskan Al Aqsha.

Itu pula tujuan Shalahuddin menikah. Itu juga tujuan orang tua Shalahudin menikah. Ini kesamaan frekuensi di semua lapisan. Imam Al Ghazali berkeliling berbagai negri. Begitu pula Syekh Salami. Kesimpulannya sama. Hilang semangat dan kepercayaan diri umat. Jiwanya mati.

Lalu, Al Ghazali membuat kitab Ihya Ulumudin di keheningan Afghanistan. Syekh Salami menulis kitab Jihad Akbar. Khalifah membuat universitas untuk membendung paham Syiah dari Mesir. Inilah permulaan langkah memenangkan perang Salib. Setelah penempaan ini,  muncullah banyak pribadi yang berjiwa Nurudin Zanky dan Shalahuddin Al Ayubi.

Langkah ini pun dilakukan oleh Syeikh Ahmad Yassin di Palestina. Kelemahan perjuangan Palestina karena lemah jiwa, obsesi dan daya tahan. Maka untuk dibangunlah beragam majlis Al Quran. Akhirnya Israel kewalahan menghadapi gerakan Intifadah yang dibangun oleh Syeikh Ahmad Yasin hingga detik ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun