Membentuk suatu habits baru itu bukan perkara yang mudah khususnya buat aku, perlu waktu berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk membentuk suatu habits baik dalam diri maupun dalam lingkungan.
Dalam proses penyesuaian ke habits baru ini tentu saja perlu adanya dukungan dari orang-orang dilingkungan sekitar kita, terutama dukungan emosianal yang bisa memberikan beribu-ribu kali lipat kekuatan dalam diri.
Tetapi berapapun besarnya dukungan yang diberikan oleh lingkungan sekitar kita kalau tidak dibarengin dengan kukuatan individu kita masing-masing maka tidak aka berdampak. Coba kita tengok lagi kisah Maryam binti Imran. Beliau adalah wanita suci dan salah satu wanita terbaik yang pernah disebutkan dalam hadits Rosulullah :
"Sebaik-baik wanita penghuni Surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Asiyah binti Muzahim istri Fir'aun, dan Maryam binti 'Imran." (HR. Ahmad, no. 2668).
Maryam lahir dari orang tua yang taat dan dididik oleh seorang paman beliau yang menjabat sebagai Nabi Allah yaitu nabi Zakaria as dan nabi Zakaria pun mendidiknya dengan didikan yang baik.
"Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab." (Qs. Al-Imran : 37)
Tetapi dalam diri Maryam sudah tersimpan kemauan untuk membentuk dan menumbuhkan diri sendiri. Andai saya Maryam tidak punya semangat itu maka suapapun pengajarnya siapapun yang memdidik beliau pasti tidak akan berdampak.
Kita lihat lagi kisah wanita terbaik yang disebutkan dalam hadits rosul yang sudah disebutkan diatas, yang hidup dizaman raja yang terkenal dzolimnya yaitu Fir'aun. Wanita itu adalah Asyiah istri Fir'aun, coba bayangkan suamiya sendiri orang yang paling dekat dengan beliau ternyata raja yang sangan dzolim sampai-sampai mengklaim dirinya sebagai Tuhan. Tapi apakah Asyiah sama seperti Fir'aun? Tidak, Aisyah dengan mudahnya bisa menerima kebenaran dari Allah. Begitupuun dengan nabi-nabi yang diutus Allah yang ditak mendapat dukungan dari lingkungannya, nabi Nuh yang anak dan istrinya tidak mau mengikuti beliau sampai meninggal, nabi Muhammad yang selalu mendapat perlakuan buruk  dari kaum bahkan paman beliau sendiri. Dan kisah para Ashabul Kahfi yang melarikan diri dan bersembunyi di Gua untuk membertahankan keimanan mereka.
Hal ini menjelaskan bahwa lingkungan memang hal yang penting dalam mendukung perubahan atau pembentukan suatu habits baru namun ada kekuatan yang lebih besar yaitu muncul dari dalam diri kita sendiri.
Untuk sahabat semua yang sekarang berada dilingkungan baru sekarang, yang sedang berjuang untuk menyesuaikan diri dengan orang-orang sekitar kita yang baru.... bertahanlah dengan kekuatan dari yang ada dalam dirimu, percayalah setiap individu punya daya penyesuaian masing-masing hanya butuh waktu beberapa saat saja untuk bisa menyatu.
Untuk yang sedang berjuang membentuk kebiasaan normal baru yang meninggalkan kebiasaan normal lama, percayalah kamu hanya butuh perulangan yang terus menerus sampai kebiasaan normal yang baru itu tidak terasa baru lagi untukmu dan perulangan itu tidak akan bisa dicapai tanpa ada kekuatan energi dari dalam dirimu sendiri. Berdamailah dengan dirimu sendiri dan cintailah seiap apa yang kamu hadapi serta kerjakan saat ini, itu akan menjadi kekutan untuk dirimu.