Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ketakjuban Cinta Datu Museng dan Maipa Deapati

15 Januari 2018   18:02 Diperbarui: 15 Januari 2018   18:13 2634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketakjuban Cinta Datu Museng dan Maipa Deapati

"Kita datang sama-sama.  Kita pulang sama-sama. Jika tidak pulang, semua tidak pulang," kata Maipa Deapati kepada suaminya Datu Museng.

Itu salah satu petikan dialog yang saya berhasil tangkap. Dialog yang sangat sarat akan makna. Bila kita menonton sesaksama film berdurasi 118 menit ini sangat menginspirasi kita tentang sebuah makna cinta yang terutas dengan sebuah perjuangan.

Ini film kedua bergenre Makassar yang pernah saya nonton di tahun lalu, yaitu Silariang.  Entah kenapa film berlatar belakang budaya Makassar sangat membuatku takjub belakangan ini. Yah. Barangkali karena cita rasa cerita dan kokohnya insan Bugisi ki.

Jika dalam seri film Silariang yang dirilis 2 Maret 2017, yang mengisahkan perjuangan cinta antara dua sejoli yang tak dapat restu dari kedua orang tuanya lantaran pengaruh adat yang begitu besar, atau hanya gegara menegakkan "siri" atau kehormatan, sehingga pada akhirnya darah di bayar dengan darah.

Hampir mirip dengan film Datu Museng dan Maipa Deapati. Namun, alur cerita film yang diambil dari kilas balik kerajaan Gowa dan Kesultanan Samawa ini lebih membuat kita tercubit, terbawa kita pada sebuah kekuatan cinta yang maha dahsyat.

Walaupun kita membaca kisahnya dalam naskah dengan filmnya agak berbeda. Namun, film ini telah membuatku tercabut dari alam bawah sadar. Bahwa cinta itu diikat oleh visi bersama.

Film ini agak unik, karena mengangkat balada cinta keduanya sewaktu dalam masa peperangan dengan VOC. Kisah yang diawali dengan prahara di Kerajaan Gowa akibat politik ad impera VOC ini membawa kita kepada sikap kepahlawanan Datu Mupeng yang dikenal sakti madraguna. Ditambah dengan memiliki istri yang cantik jelita Maipa Deapati seorang anak sultan Samawa Sumbawa, yang dikenal sebagai ahli strategi. Sehingga keparasan sang putri membuat Tomalompoa (Pemimpin VOC) tergila-gila.

Film ini pula membuat kita belajar tentang hakikat menjadi pasangan hidup. Bahwa hidup itu harus saling bersinergi bukan saling menyalahkan kelemahan.

Begini ceritanya, 

Diawali pada abad 18, ketika VOC berhasil menguasai tanah Makassar. Perlawanan waktu itu tidak berimbang, ditambah ada pengkhianat-pengkhianat sehingga Kerajaan Gowa mudah ditaklukan. 

Sisanya pasukan Gowa ada yang bertahan, dan ada yang melarikan diri ke luar tanah Makassar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun