Mohon tunggu...
Narwan Eska
Narwan Eska Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemahat Rupadhatu

Berkelana di belantara sastra, berliterasi tiada henti

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membumikan Pancasila Sebagai Landasan Hadapi Tantangan Era Digital

19 September 2020   11:04 Diperbarui: 19 September 2020   11:54 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur Akmil Mayjen TNI Totok Imam Santoso, S.I.P., S.Sos., M.Tr.(Han). (foto: Penhumas Akmil)

Sebanyak 309 mahasiswa baru mengikuti ceramah di Ruang Aplikasi Zoom Meeting Kampus Universitas Esa Unggul, Jakarta. Ceramah disampaikan secara virtual oleh Gubernur Akmil Mayjen TNI Totok Imam Santoso, S.I.P., S.Sos., M.Tr.(Han), Kamis (17/9/2020). Adapun tema yang diusung adalah "Membumikan Pancasila Sebagai Landasan Menghadapi Tantangan di Era Digital".

Kepada para mahasiswa baru Universitas Esa Unggul, Gubernur Akmil mengatakan saat ini terdapat beberapa hal yang dapat dipetakan sebagai potensi ancaman nasional. Sehingga perlu dipahami bahwa ancaman di era digital dapat berkohesi dengan teknonogi cyberspace yang pada akhirnya berimplikasi pada pergeseran nilai sosial budaya.

Gubernur Akmil menandaskan, pegeseran nilai ditandai dengan semakin banyaknya anak muda yang memiliki cita-cita untuk menjadi influencer, youtuber, selebgram dan lain-lain. Pergeseran nilai inilah yang perlu disikapi secara serius berpegang kepada Pancasila sebagai kristalisasi nilai-nilai luhur serta jati diri bangsa Indonesia.

"Selain itu, kemajuan teknologi dalam era digital juga bersinggungan dengan degradasi ideologi, merebaknya politik identitas, meningkatnya kesenjangan sosial, maraknya peredaran narkoba, seks bebas, dan lain-lain," tandasnya.

Kemudian Mayjen TNI Totok Imam juga mengimbau, di saat pandemi Covid-19, seluruh masyarakat untuk tetap tinggal di rumah. Dengan keluangan waktu yang cukup banyak serta tanpa adanya kesadaran tentang pengamalan nilai luhur Pancasila, maka sangat terbuka kemungkinan individu akan memanfaatkan sarana teknologi.

"Seperti telepon pintar untuk membuat video dan mempostingnya di media sosial sehingga menjadi viral," katanya.

Menurut Lembaga Riset Siber CISSReC, saat ini ancaman pandemi virus Corona bukanlah satu-satunya ancaman terhadap eksistensi Pancasila pada era serba digital sekarang. Beberapa ancaman seperti tersedianya waktu luang akibat dari PSBB, yang didukung dengan provider jaringan seluler. Yang mana mengeluarkan promo-promo dan seluruh instansi pemerintah serta perusahaan swasta mendorong penggunaan aplikasi virtual, maka ancaman hacker menjadi semakin berbahaya.

Kemudian beredarnya hoax akibat banyak waktu luang dan ketakutan terhadap Corona menjadi lebih berbahaya dari sebelumnya. Serta pergeseran bullying yang secara fisik menjadi secara virtual dan memiliki risiko yang lebih berbahaya bagi korban.

Selanjutnya dalam kuliah ini Gubernur Akmil menyampaikan hubungan antara membumikan Pancasila dan menghadapi ancaman di era digital. Di mana  tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia di era digital yang berimplikasi pada kehancuran NKRI harus dihadapi dengan pemahaman yang mendalam tentang Pancasila.

"Serta dengan wawasan kebangsaan dan jiwa dan semangat kebangsaan," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun