Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Potensi Antipati Masyarakat pada Sosialisasi Pengelolaan Sampah

14 Oktober 2022   19:33 Diperbarui: 15 Oktober 2022   03:45 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seringnya kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah justru membuat masyarakat antipati karena tak ada perubahan. (Dokumentasi pribadi)

Kian hari makin banyak pihak, organisasi, dan lembaga yang punya kepedulian terhadap masalah persampahan di Indonesia. Bukan hanya pihak, organisasi, dan lembaga dari Indonesia saja yang mulai fokus pada sampah Indonesia, dari luar negeri pun berdatangan ke Indonesia untuk mengurus sampah.

Makin banyaknya pihak yang memiliki kepedulian pada sampah berdampak cukup baik. Makin banyak masyarakat mulai sadar pada bahaya sampah dan punya kepedulian untuk turut berpartisipasi dalam upaya pengelolaan sampah. Hal itu tidak lepas dari berbagai kegiatan yang dilakukan pihak-pihak yang bergerak di bidang lingkungan, utamanya persampahan.

Di antara kegiatan pihak-pihak pemerhati, pegiat, dan penggerak lingkungan (terutama persampahan) adalah kegiatan sosialisasi yang melibatkan masyarakat. Mereka dengan berbagai sumber dana yang diperolehnya mengadakan kegiatan sosialisasi tata kelola dan pengelolaan sampah dengan metode dan caranya masing-masing.

Maka, kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah sudah menjadi hal yang tak asing bagi masyarakat secara umum. Namun, makin banyak dan seringnya kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah itu kian lama terasa makin berbahaya.

Begini berbahayanya.

1. Kegiatan Sosialisasi Persampahan Hanya Insidentil

Berbagai pihak yang masuk ke dalam urusan persampahan saat ini bukan lagi mereka yang benar-benar serius dalam hal solusi masalah sampah. 

Pada umumnya insidentil karena ada sponsor, donatur, atau pemodal yang mendanai kegiatan tersebut. Sehingga, kegiatan sosialisasi bukan berdasar pada idealisme yang benar untuk mengatasi masalah sampah itu.

Tujuannya para pihak itu sangat jangka pendek. Yaitu mendapat untung dari kegiatan yang didanai, disponsori, dan dimodali itu. Yang terpenting acara berjalan dengan lancar, banyak pesertanya, dan ada keuntungan dari pembelanjaan kegiatan itu. Setelah kegiatan sosialisasi itu, maka selesai jugalah kegiatan mereka.

2. Sosialisasi Pengelolaan Sampah Tak Berdasar Regulasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun