Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bahan Baku Mayoritas Industri Kertas adalah Sampah Impor

24 Desember 2021   08:36 Diperbarui: 24 Desember 2021   08:43 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sisa sampah impor oleh industri menjadi persoalan baru di sejumlah tempat, salah satunya di Kabupaten Mojokerto-Jawa Timur. (Dokpri)

Andai kita bisa mengelola sampah dengan baik, kita pasti bisa melepaskan diri dari impor sampah. Buruknya sistem tata kelola sampah  menyebabkan Indonesia tak bisa lepas dari ketergantungan impor sampah.

Satu dari sekian banyak industri yang bergantung pada bahan baku impor adalah pabrik kertas. Kebutuhan serat panjang dan serat pendek material utama pembuatan kertas tidak hanya berasal dari memotong pohon di Indonesia. Tapi juga dengan mendatangkan sampah kertas dari luar negeri.

Sisa sampah impor ada yang dipakai untuk bahan bakar pabrik tahu-tempe. (Dokpri)
Sisa sampah impor ada yang dipakai untuk bahan bakar pabrik tahu-tempe. (Dokpri)

Direktur Jendral, Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Rosa Vivien Ratnawati di berbagai acara webinar pada 2021 menyebutkan, industri kertas di Indonesia membutuhkan bahan baku sebesar 10,7 Juta ton per tahun.

Jumlah kebutuhan bahan baku kertas itu fluktuatif, namun tak pernah jauh bergeser dari 10,7 juta ton itu. Dari jumlah sebesar itu, sebesar 7,6 juta ton bahan baku kertas itu diimpor dari luar negeri. 

Bentuk impornya bukan seperti bahan baku mentah dari pohon yang dipotong. Melainkan dalam bentuk sampah kertas. Sampah-sampah kertas impor itu berdatangan ke Indonesia berjuta-juta ton dengan ribuan kontainer. 

Kontainer sampah kertas impor itu datang dari berbagai negara. Antara lain dari Amerika Serikat, Prancis, Australia, Jerman, Inggris, Jepang, Belgia, Belanda, Spanyol dan Hongkong. Sampah kertas impor ini masuk melalui pelabuhan-pelabuhan besar, terutama di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. 

Yang mendatangkan sampah kertas impor ini tentu saja perusahaan produsen kertas. Pabriknya tersebar terutama di Pulau Jawa. Impor sampah kertas ini dilindungi oleh Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2016 tentang Ketentuan Impor Limbah Non-B3.

"Sampah Indonesia ini per tahun mencapai 67,8 juta ton per tahun. Masak untuk kebutuhan bahan baku kertas daur ulang yang 7,6 juta ton saja kita harus impor dari luar negeri?? Kalau kita tingkatkan 10% pengelolaan sampah kertas, maka kita bisa mandiri. Tidak akan impor sampah kertas lagi," begitu kata Dirjen PSLB3, Kementerian LHK, Rosa Vivien Ratnawati di beberapa webinar.

Masalah Impor Sampah di Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun