Mohon tunggu...
Naomi Kasim
Naomi Kasim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profil Pribadi

Mahasiswa UMS Sorong

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Tips Sederhana Penyelesaian Masalah

17 Mei 2019   09:00 Diperbarui: 17 Mei 2019   09:56 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Banyak diantara kita yang berpikir bahwa masalah kita unik. Dan kita memang benar. Jika kebanyakan masalah adalah yang berkaitan dengan manusia, dan tidak ada satu manusia pun yang identik, maka demikian pula dengan masalah yang timbul. Setiap masalah juga akan memiliki 'sidik jari' yang berbeda. 

Kita mungkin mengalaminya sendiri ketika mencoba untuk menolong teman yang membutuhkan. Kita memutar otak dengan cerita yang mirip dan berharap akan berakhir menyenangkan itu. Mereka berkata "itu benar-benar berbeda" Dan memang hampir pasti demikiaan. 

Jadi, saya tidak punya solusi serba guna untuk ditawarkan. Saya hanya bisa memberikan beberapa pedoman atau prinsip penting yang sebenarnya lebih mengacu pada petunjuk pendekatan masalah daripada solusi.

Diantaranya : 

  1. Kita mengerti apa yang kita rasakan. Sekarang, semampu mungkin bayangkan apa yang dirasakan oleh orang lain. Ini adalah salah satu hal tersulit untuk dilakukan dan dibutuhkan usaha serta imajinasi yang kuat, tapi imbalannya bisa menjadi sangat luar biasa.  
  2. Masih menyambung pembahasan diatas, jangan pernah memulai percakapan yang sulit atau mengirim surat/e-mail yang sensitif tanpa mencoba untuk menempatkan diri kita dipihak si penerima. Lupakanlah sesaat apa yang kita coba sampaikan. Kemudian pikirkan saja bagaimana orang itu menerima dan bereaksi dalam kondisi tertentu, lalu perbaikilah seperlunya.
  3. Pikirkan masalah sebaik-baiknya. Jadi cobalah untuk memastikan bahwa bagaimanapun inginnya kita menyelesaikan masalah, namun kita tidak terperangkap pada sisi kebijaksanaan yg sifatnya sementara. Ketidakpastian yang berlangsung terus-menerus bisa mengakibaykan masalah menjadi semakin rumit. 
  4. Berlatihlah seni menguji diri sendiri. Ketika kita menemukan masalah atau kesalahan pada diri kita, akuilah dengan cepat dan terbuka lalu kemudian lebih dulu meminta maaf atau memberikan maaf kepada orang lain. Itu adalah bukti kekuatan, bukan kelemahan. Orang lain akan bertantang untuk melakukan hal yang sama, sehingga berkurangnya ketegangan yang terlihat. 
  5. Pikirkanlah batas tanggung jawab kita terhadap diri sendiri,keluarga,rekan kerja, dan lingkungan. 

Good Luck 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun