Mohon tunggu...
Nanik Lani
Nanik Lani Mohon Tunggu... Freelancer - Let it flow

Citayem

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Banjir Vs Si Melon

26 Februari 2020   10:24 Diperbarui: 26 Februari 2020   10:19 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Inilah negeriku tercinta indonesia. Penuh dengan segala keberagamannya. 

Bicara tentang keberagaman, Indonesia memang tempatnya. Dari Suku, agama, budaya sampai pada kebiasaan sehari-hari yang tidak di punyai negara lain.

Saya tidak akan berbicara tentang yang berat-berat. Banyak topik ringan di negara 062+ yang bisa diangkat dan menjadi booming.

Kali ini saya akan berbicara tentang topik yang selalu hangat setiap tahun, banjir.

Namun tahun ini bagi saya adalah banjir yang agak istimewa. Bukan karena curah hujan yang tinggi atau penanggulangannya yang kurang.

Toh, semua itu sudah menjadi santapan tiap tahun, melihat para petinggi saling adu argumen namun tetap saja banjir datang.

Tahun ini banjir semakin asyik menjadi pembicaraan karena dibarengi dengan isue wanita bisa hamil jika berenang satu kolam dengan laki-laki.

Sebuah pernyataan yang membuat banyak orang berpaling dari isue banjir besar. Bahkan kami para Ibu rumah tangga pun berpaling. 

Sebelumnya kami sibuk dengan harga cabai yang makin naik ditambah gas elpiji edisi melon yang seakan menghilang entah kemana. 

Kami yang biasanya berkutat urusan rumah, sejenak melupakan semuanya. Bergosip ria tentang wanita bisa hamil hanya dengan berenang. Setidaknya ada hiburan untuk meringankan penat di otak, karena selalu berpikir bagai mana cara dapur tetap ngebul dengan uang seadanya.

Semua kegembiraan pasti ada akhirnya, sebentar lagi isue kolam renang akan hilang. Para Ibu rumah tangga akan kembali pada rutinitas sehari-hari lagi. Haruskah kami masih keliling keluar masuk kampung hanya untuk si hijau melon? Atau akan ada gosip lebih gila lagi dari sekarang? Sehingga kami lupa akan rasa lapar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun