Kesehariannya, KRA Suradi beserta istri dan kelima anaknya, tinggal di ''Keraton Pajang'' ini. Ada enam orang abdi dalem yang ikut membantu merawat keraton ini.
Komandan Rayon Militer (Danramil) Kartasura, Kapten Mardianto, pasca hebohnya KAS di Purworejo, pihaknya mengecek kembali kegiatan di yayasan ini.
''Kami hanya mengecek , kegiatan di yayasan ini apa saja? Setelah diterima oleh KRA Suradi, kami diberi penjelasan dan ditunjukkan SK dari Kemenkumham,'' kata Kapten Mardianto saat dikonfirmasi wartawan.
Salah seorang warga, Hamdan, mengaku tidak masalah dengan adanya keraton-keraton tersebut.
''Asal tujuannya nguri-uri budoyo Jowo dan tidak ada unsur penipuan dengan cara meminta uang berlebih kepada para pengikutnya, bagi saya tidak masalah. Silakan saja,'' katanya.
Warga lain, Jalu Haryanto, berpendapat setali tiga uang. Ia tidak mempermasalahkan adanya dua kubu yang meneruskan tradisi Joko Tingkir.
''Kalau saya, silakan saja, tergantung niat masing-masing,'' kata Jalu. Â
Pendiri Yayasan Kasultanan Karaton Pajang ini diyakini ada garis keturunan dari Kerajaan Pajang yang didirikan Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya yang telah runtuh 400 tahun yang lalu.
Lalu, bagaimana dengan petilasan yang ada di samping yayasan tersebut? Tunggu tulisan berikutnya (Nanik Kartika Ranadewi/ NKRi) Â Â