Rasa itu menciptakan mimpi indah sampai melahirkan hasrat yang bernama cinta.
Rasa sayang yang berganti nama menjadi cinta mampu menjungkir balikan logika cerah. Semua terasa indah saat bergandengan tangan berjalan menuju garis akhir yaitu pernikahan.
Namun Tuhan telah menciptakan takdir yang berbeda untuk semua manusia. Tidak semua manusia mempunyai jalan hidup yang sama. Ada yang berhasil dan ada pula yang gagal mencapai garis akhir.
Kegagalan menciptakan kegalauan tiada akhir. Jika rasa sedih tidak berakhir maka yang ada hanya derita bathin merusak logika. Kalau begini keadaannya bersiaplah untuk hilang kesehatan daya pikir.
Adalah cerita lama bahwa insan yang putus cinta menjadi putus harapan. Melihat masa depan yang suram karena masa lampau yang kelabu. Akhirnya cara tragis di pilih yaitu bunuh diri.
Jika bunuh diri tidak terjadi maka cara lain yang di pilih adalah membunuh mantan cinta yang telah merusak rencana suci. Dua cara tersebut bukanlah sikap terpuji. Dua cara itu merusak hati.
Namun unek-unek harus di keluarkan agar beban hati bisa berkurang. Ada yang berolah raga, ada yang laporan ke teman dan ada pula dengan cara menulis di buku catatan pribadi.
Bagi orang yang tidak tahu lagi harus berbuat maka jalan keluarnya adalah mendengarkan lagu dan musik. Dengan mendengarkan alunan irama yang sesuai hati, bisa pula menjadi obat penawar sakit hati.
Banyak lagu yang menceritakan tentang kegagalan cinta. Banyak dari lirik lagu tersebut bercerita tentang kesewenangan sang kekasih yang berkhianat.
Lagu seberkas sinar dari Nike Ardila dan lagu hati yang luka dari Betharia Sonata menjadi lagu yang di sukai oleh banyak para penikmat lagu sendu. Lagu yang mampu menguras air mata para korban pengkhianat cinta.
Bahkan orang Batak yang terkenal keras mampu pula luluh hatinya saat bernyanyi patah hati seperti lagu yang di nyanyikan oleh grup band The Mercys dan Panbers.