Mohon tunggu...
NaBe
NaBe Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mimpi

25 Januari 2020   16:06 Diperbarui: 26 Januari 2020   01:52 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
milik yunandri agus

Karena banyak manusia di negara ini yang ingin keadaan hidupnya menjadi lebih baik maka berbondong-bondong lahir program pencapaian kebahagian di bidang investasi.

Suatu cara membuat orang banyak merasa masa depannya terlihat cerah. Orang yang butuh rumah murah maka tersedialah cara untuk memiliki rumah. Orang yang ingin punya mobil bagus maka tersedia jalurnya.

Namun sayang seribu kali sayang mimpi indah berubah menjadi mimpi buruk.

Cita-cita indah berubah menjadi kisah sedih akibat investasi bodong. Uang yang sudah terlajur di tanam di perusahaan investasi bodong tersebut raib tanpa bekas.

Ternyata saat ini pun investasi yang bisa memberikan harapan baik di masa depan tidak hanya terjadi pada perusahaan yang bergerak di bidang perumahan dan kendaraaan, namun juga di buat oleh suatu komunitas budaya tradisional.

Komunitas tersebut menjual tentang kejayaan kerajaan masa lampau yang bisa terulang kembali kehebatannya di masa depan seperti keraton agung sejagat.

Komunitas tersebut menarik pengikutnya dengan iming-iming mimpi indah tentang kehidupan pribadi pengikutnya bakal menjadi cerah.

Namun keberhasilan tidak di dapat dengan modal gratisan. Di butuhkan syarat yang tidak ringan, salah satunya membeli pakaian seragam dengan harga yang cukup mahal bagi beberapa orang dengan penghasilan pas-pasan.

Tapi akibat sang raja yang ternyata palsu mengucapkan kalimat yang anti pemerintah. Hasilnya kelompok itu terpaksa di redam. Dan yang terkena getahnya adalah para anggota yang sudah banyak mengeluarkan harta dan tenaga untuk mencapai mimpi indahnya.

Dengan janji jabatan dan mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar pupus dalam sekejap.

Hanya tertinggal rasa menyesal dan kecewa setelah sadar tertipu janji-janji manis menanggung rasa malu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun