Sebagian besar anak biasanya takut mengambil keputusan tentang apa yang harus ia perbuat, atau apa yang harus ia pilih, dan sebagian besar anak juga jarang sekali dapat bertanggung jawab setelah apa yang ia perbuat dan ia pilih.
Contohnya saja, ketika anak sedang berada di toko permen, ia akan kebingungan manakah permen yang akan menjadi miliknya, disinilah peran orangtua dibutuhkan, orangtua dapat menjadi penasihat bijak dan menyarankan mana yang harus anak pilih, biasanya anak tidak langsung menurut, ia akan memikirkannya lagi baru memutuskan kemudian.Â
Tidak semua anak langsung memakan permen yang telah dipilih dan dibeli tersebut. Ada anak yang memainkan permen itu dan bukan memakannya, ada yang langsung ditinggal begitu saja karena bosan, ada yang dimakan tapi tidak terlalu suka dengan rasanya lalu dibuang.
Nah, bagaimana cara mengatasinya?
Akankah dibiarkan saja?
Dalam kasus seperti ini orangtua dapat mengajarkan kepada anak tentang bagaimana mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab atas pilihan tersebut.
Lalu, bagaimana caranya? Anak belum mengerti!
Jawabannya adalah orangtua harus sangat sabar mengajarkan kepada anak, entah itu dalam metode langsung dibicarakan atau melalu contoh. Orangtua dapat mengajarkan kepada anak melalui pembicaraan langsung misalnya setelah pulang dari toko permen tadi orangtua menasihati dengan lembut si anak. Tapi, jangan hanya sekali saja, nanti dia mudah lupa.
Ajarkan lah terus-menerus agar anak terbiasa. Bagaimana mengajarkan melalui contoh? Tentu setelah dibicarakan pada anak, orangtua harus mencontohkan perilaku baik pada anak, yang bertujuan agar anak dapat mengikuti orangtua dalam hal baik tersebut.Â
Misalnya setelah pergi berbelanja bersama ke toko makanan, saat sampai rumah makanan yang dibeli langsung dimakan hingga habis dan tidak ada yang tebuang. Jelaskan juga pada anak jika membuang makanan adalah perilaku tercela. Dengan begitu anak dapat mencontoh perilaku baik yang diajarkan itu.
Lalu, materi apa pembelajaran untuk anak tersebut?
Pembelajaran tersebut dinamakan responsible decition making.
