Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Fenomena Bias Atribusi Yang Tidak Kamu Sadari

7 Maret 2022   18:56 Diperbarui: 9 April 2022   18:52 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Jason Rosewell on Unsplash 

Fenomena Bias Atribusi

Kamu pernah merasa kesal karena surel kamu tidak mendapat respon yang diharapkan? Tapi saat kamu yang tidak membalas surel orang lain maka kamu merasa baik-baik saja?

Jika pernah, maka berhati-hatilah mungkin kamu terjebak dalam satu bias yang dalam ilmu Behavioral Economics disebut dengan Bias Atribusi.

Beberapa belas tahun yang lalu ketika saya masih di fase awal kehidupan dan mulai menapaki jenjang karir, saya banyak bertemu bias kognitif ini namun belum menyadari berbahayanya bias yang satu ini.

Sebelum kita masuk ke inti dari seperti apa bias atribusi ini, saya akan memberikan beberapa ilustrasi lagi agar lebih mudah memahami bias yang satu ini.

Misalnya, jika saya sebagai pemimpin tim tidak membalas pesan atau surel itu karena saya sibuk atau sedang mengerjakan hal lain.


Namun jika orang lain atau anggota tim saya yang melakukan hal tersebut maka saya menganggap bahwa mereka tidak menghargai saya.

Contoh lain, jika saya sebagai pemimpin datang terlambat ke kantor itu berarti artinya saya terjebak kemacetan atau ada hal lain yang di luar kontrol saya.

Namun jika orang lain atau anggota tim saya yang terlambat maka saya menganggap mereka tidak menghargai waktu dan tidak disiplin.

Nah, inilah ilustrasi dari Bias Atribusi, apakah kamu sebagai pemimpin sudah sadar mengenai ini? atau bahkan kamu terjebak dalam lingkaran bias ini tanpa berkesudahan?

Bias Atribusi ini sangat mudah kita temui, rasakan, dan bahkan kita sebagai pelakunya dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun