Mohon tunggu...
Nanda Putri Rahmawati
Nanda Putri Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN TIM II UNIVERSITAS DIPONEGORO 2020/2021

Mahasiswa S-1 Teknik Kimia Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Undip Sulap Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci Piring Guna Atasi Pencemaran dan Perekonomian Rumah Tangga Kelurahan Gajahmungkur

3 Agustus 2021   21:30 Diperbarui: 3 Agustus 2021   23:08 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang (03/08/2021)- Penggunaan minyak goreng di Indonesia sangatlah besar, Sebagian besar makanan di Indonesia diolah dengan cara digoreng, tak terkecuali makanan- makanan di daerah Semarang. Berdasarkan wawancara dengan ketua RW 09 Kelurahan Gajahmungkur, Kota Semarang, Bapak Karsono, diketahui bahwa sebagian besar warga RW 09 Kelurahan Gajahmungkur selalu menggunakan minyak goreng untuk memenuhi kebutuhannya, baik untuk keperluan memasak untuk skala rumah tangga, maupun untuk bisnis makanan.

Minyak jelantah adalah minyak goreng yang telah dipanaskan berulang kali. Minyak jelantah yang dipakai berkali-kali akan meningkatkan asam lemak bebas, dan hal ini akan menyebabkan  bau yang tengik, bahan gorengan kurang menarik, cita rasa tidak enak, terjadi kerusakan vitamin dan asam lemak esensial. Selain itu, yang lebih berbahaya adalah akan meningkatkan gugus radikalperoksida yang mengikat oksigen, sehingga mengakibatkan oksidasi terhadap jaringan sel tubuh manusia. Oleh sebab itu, minyak jelantah tidak layak untuk digunakan dalam proses penggorengan makanan. Minyak jelantah apabila dikonsumsi terus - menerus dalam jangka waktu yang lama akan membahayakan tubuh karena mengandung asam lemak jenuh yang sangat tinggi sehingga berbahaya bagi tubuh, karena dapat memicu berbagai penyakit penyebab kematian, seperti penyakit jantung koroner, stroke, meningkatnya kadar lipida utamanya kolesterol darah, hipertensi, bahkan dapat memicu terjadinya kanker. Di sisi lain, apabila limbah minyak jelantah dari usaha kuliner maupun rumah tangga ini langsung dibuang ke lingkungan, akan menyebabkan pencemaran. Pembuangan limbah minyak goreng bekas secara terus menerus akan mencemari tanah sehingga tanah menjadi tidak subur. Selain itu, limbah minyak goreng yang dibuang ke lingkungan juga mempengaruhi kandungan mineral dalam air bersih dan menimbulkan bau tak sedap.

dokpri
dokpri
Oleh Karena itu, Nanda Putri Rahmawati Sebagai Mahasiswa S-1 Teknik Kimia membuat program sosialisasi pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun cuci piring. Pembuatan sabun cuci piring dari minyak jelantah yang disosialisasikan menggunakan bahan tambahan yang murah dan mudah dijangkau masyarakat, serta dengan metode yang mudah dilakukan sendiri. Hal itu dapat meningkatkan nilai ekonomi dari limbah jelantah, mengurangi resiko penyakit, dan pencemaran lingkungan akibat limbah tersebut. Berikut merupakan tutorial pembuatan sabun cuci piring dari minyak jelantah oleh Nanda Putri Rahmawati.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun