Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tidak Perlu Menunggu Sakit untuk Menjaga Kesehatan

19 November 2019   08:01 Diperbarui: 19 November 2019   23:37 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: hindustantimes.com

Setelah kelulusannya, gaya hidup Kaila semakin parah. Ia merokok untuk membuktikan dirinya juga gaul. Entah kenapa dari dulu hingga sekarang, merokok dianggap sebagai tanda seorang anak begitu gaul. 

Tidak main-main, ia merokok hampir seperti kereta, tidak berhenti sama sekali, mau itu di luar atau dalam ruangan ber-AC. Orang tua dan saudaranya menasihatinya, tapi sama sekali tidak diindahkan. Untuknya, merokok sebagai tanda pembuktian diri.

Tidak itu saja, jam tidur pun berubah. Pagi menjadi malam, malam menjadi pagi. Kalau kata kakek saya, Kaila sudah menjadi kalong. Kakek sempat memarahi Kaila karena jam tidurnya yang tidak bagus untuk tubuhnya. Kaila tetap tidak mengindahkannya dengan alasan ia susah tidur di malam hari.

Setelah dirinya bekerja, jam tidur pun sudah baik sedikit, karena pagi kan ia harus kerja. Tapi malam harinya, jam 2 malam minimal ia baru tidur. Akibatnya kualitas tidur berkurang, dan tidak ia imbangi dengan minum vitamin ataupun makan makanan yang bergizi. Apa saja yang ada dihadapannya dimakan, dan makanan tersebut harus sarat akan lemak jenuh biasanya. 

Takaran makanan pun tidak pernah ia pedulikan, kalau ia mau makan banyak ya makan, kalau ia lagi tidak mau makan, ya tidak makan sama sekali.

Selama masih muda, semuanya berjalan dengan baik dan sama sekali tidak ada penyakit. Memasuki usia 40 tahun, ia baru tahu kalau kadar kolesterolnya tinggi dan dia juga mengidap diabetes. 

Tapi ia menganggap itu dikarenakan faktor keturunan, ia tidak merasa kalau gaya hidupnya juga sangat berpengaruh pada kesehatannya.

Ia tetap menjalani gaya hidupnya seperti biasa, dan tidak peduli angka-angka peringatan pada hasil cek kesehatan kolesterol dan diabetes yang begitu tinggi, dan bisa mengancam kesehatan tubuhnya.

Usia 50 tahun, diabetesnya sudah semakin parah, tubuhnya mengurus. Kaila sadar, tapi entah mengapa malah senang dengan tubuhnya yang lebih langsing dibandingkan para saudarinya. Bila orang lain memuji kelangsingan tubuhnya, ia sangat bangga sekali, padahal dibalik kelangsingan tubuhnya ada penyakit yang cukup berbahaya.

Makan tetap djaga sama sekali, juga tidak ada olahraga sama sekali. Sampai suatu hari, ia merasa pandangan matanya begitu gelap. 

Ia pun memeriksanya ke dokter, dan dokter pun memberikan hasilnya bahwa Kaila harus siap-siap mengalami kebutaan. Sekarang sang dokter hanya bisa bantu mencegahnya dengan memberikan obat dan operasi kecil, supaya tidak terjadi kebutaan total. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun