![[publicspeaking] Dari Gagasan Ke Tonjok, Saat Pejabat Lebih Suka Tantangan Fisik daripada Logika](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2025/09/06/0293f24c-094a-47c4-9163-7dbfe3f74f22-68bc1999ed641579ee6f8832.png?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Dalam konteks Indonesia, menjaga keberagaman adalah kunci untuk mempertahankan persatuan bangsa. Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki tanggung jawab moral untuk menumbuhkan toleransi, melawan diskriminasi, serta menjadi jembatan persaudaraan lintas budaya. PKKMB telah menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang mampu memperkaya kehidupan kampus dan masyarakat luas.
Penutup
PKKMB FISIP UPNVJ 2025 bukan hanya ajang pengenalan akademik, tetapi juga ruang interaksi budaya yang memperlihatkan betapa beragamnya latar belakang mahasiswa. Melalui keberagaman bahasa, makanan khas, dan tradisi, mahasiswa baru belajar saling mengenal, menghargai, dan membangun kebersamaan.
Ke depan, semangat keberagaman ini diharapkan terus terjaga, baik dalam lingkup kampus maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan menjadikan keberagaman sebagai modal sosial, mahasiswa FISIP UPNVJ 2025 dapat berkontribusi menjaga persatuan Indonesia, sesuai dengan cita-cita bangsa untuk menjadi masyarakat yang inklusif, adil, dan berdaya saing global.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
