Mohon tunggu...
kaisyah
kaisyah Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi main

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

kegiatan ospek fisik upn veteran jakarta

19 Agustus 2025   17:55 Diperbarui: 19 Agustus 2025   17:52 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN "Veteran" Jakarta (FISIP UPNVJ) tahun 2025 berlangsung pada 13--14 Agustus di Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta Timur. Acara ini diikuti oleh 953 mahasiswa baru dari lima program studi: Ilmu Politik, Ilmu Komunikasi, Hubungan Internasional, Sains Informasi, serta Kajian Film, Televisi, dan Media.

Mengusung tema "Menjaga Warisan, Menciptakan Masa Depan", kegiatan dibuka oleh Dekan FISIP, Dr. S. Bekti Istiyanto, M.Si., yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin, penguasaan teknologi, kepekaan sosial, dan peran aktif mahasiswa dalam komunitas akademik.

Hari pertama berfokus pada pengenalan fakultas, program studi, serta organisasi mahasiswa (HIMA). Lima HIMA menampilkan program unggulan masing-masing, mulai dari agenda akademik, pelatihan kepemimpinan, hingga event kebudayaan. Hari kedua menampilkan pengenalan Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) seperti FIVE TV, English of Siloence (EOS), FIBER Production, Fourtyfive Radio, Tim Protokoler, Frame of Photography, FPCI Chapter UPNVJ, dan COMIC FISIP. Selain itu, mahasiswa baru juga mendapatkan materi inspiratif dari narasumber, salah satunya Okky Puspa Madasari, Ph.D., dengan tema "Menjadi Mahasiswa Peka Sosial dan Berani Bersuara."

PKKMB ditutup dengan penampilan seni dan hiburan, yang menghadirkan suasana hangat, penuh tawa, dan kebersamaan.

Keberagaman Budaya di Kalangan Mahasiswa Baru
Salah satu hal yang paling menonjol dari PKKMB FISIP UPNVJ 2025 adalah keberagaman budaya yang hadir dari mahasiswa baru. Peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Setiap mahasiswa membawa identitas budaya masing-masing, baik dalam bentuk bahasa daerah, makanan khas, cerita tradisional, maupun kebiasaan unik.

Selama acara, banyak mahasiswa baru yang memperkenalkan diri dengan menggunakan bahasa daerahnya, misalnya bahasa Jawa, Sunda, Minang, Bugis, atau Betawi. Hal ini membuat suasana lebih hidup dan menunjukkan betapa luasnya kekayaan bahasa di Indonesia. Ada juga mahasiswa yang berbagi cerita tentang makanan khas dari daerah asal mereka, seperti rendang dari Sumatera Barat, papeda dari Papua, sate Madura dari Jawa Timur, atau coto Makassar dari Sulawesi Selatan.

Selain itu, beberapa mahasiswa juga bercerita tentang kebiasaan unik di daerahnya, misalnya tradisi gotong royong, upacara adat, hingga cerita rakyat yang diwariskan turun-temurun. Keberagaman ini tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga membuka ruang dialog budaya di antara sesama mahasiswa baru.

Keberagaman sebagai Sumber Kebersamaan
Keberagaman budaya yang muncul di PKKMB membawa dampak positif terhadap suasana kampus. Mahasiswa baru merasa lebih mudah menjalin pertemanan karena adanya rasa ingin tahu terhadap budaya teman-teman mereka. Perbedaan bahasa, makanan, maupun kebiasaan justru menjadi bahan obrolan ringan yang mencairkan suasana.

Melalui interaksi tersebut, tumbuhlah rasa toleransi, saling menghargai, dan keinginan untuk bekerja sama tanpa memandang perbedaan latar belakang. Hal ini sejalan dengan pesan para dosen dan narasumber bahwa mahasiswa FISIP harus memiliki kepekaan sosial dan siap bekerja sama lintas budaya.

Lebih jauh, keberagaman ini menjadi modal penting dalam membangun semangat kebersamaan. PKKMB bukan hanya sekadar pengenalan kampus, tetapi juga momentum awal untuk membentuk komunitas mahasiswa yang inklusif dan solid.

Refleksi: Menjaga Keberagaman sebagai Modal Sosial
Keberagaman yang hadir dalam PKKMB FISIP UPNVJ 2025 menjadi cerminan kecil dari Indonesia sebagai bangsa multikultural. Di lingkungan kampus, keberagaman harus dipandang sebagai modal sosial untuk memperkuat persatuan. Dengan memahami perbedaan, mahasiswa dapat saling melengkapi, berkolaborasi, dan menghasilkan karya yang lebih bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun