Mohon tunggu...
Nana Rohamna
Nana Rohamna Mohon Tunggu... Jurnalis - Fabiayyi alaa'i rabbikuma tukadziban

Mahasiswi Pendidikan Kimia UIN Jakarta, Aktivis LPM Institut UIN Jakarta, Duta Damai Asia Tenggara

Selanjutnya

Tutup

Money

Kurang Optimal Pemanfaatan Lahan, KKM 30 Untirta Membawa Inovasi di Bidang Teknologi Bagi Warga Desa Tamiang

11 Agustus 2019   14:57 Diperbarui: 11 Agustus 2019   15:01 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi.

Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Revolusi Mental Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) bekerjasama dengan Unit kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Pecinta Tanaman (PCT) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa  mengadakan Penyuluhan Tentang Penerapan Sistem Polikultur pada hari Senin, tanggal 29 Juli 2019 bertempat di Musholla Al-Ikhlas Kp.Cilebak, Desa Tamiang, Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Serang.

Polikultur adalah usaha pertanian yang membudidayakan berbagai jenis tanaman pertanian pada lahan yang sama. Sistem ini meniru keanekaragaman ekosistem alami dan menghindari pertanaman tunggal atau monokultur. Tumpang sari dan wanatani termasuk ke dalam praktik pertanaman campuran.

"Kegiatan Penyuluhan Penerapan Sistem Polikultur ini dilakukan dengan maksud menjadikan masyarakat Desa Tamiang mampu memanfaatkan lahan yang dimiliki secara maksimal dan menghasilkan pendapatan yang maksimal pula" tutur Diky Gagan Nugraha, Ketua Pelaksana Penyuluhan Polikultur.

Pemateri memaparkan cara menerapkan Sistem Polikultur dengan beberapa jenis tanaman antara lain: pisang, durian, melinjo, lada. Namun yang menjadi sorotan adalah tanaman lada yang memiliki nilai jual yang tinggi dan mudah untuk dibudidayakan. Menurut pemateri, lada merupakan salah satu rempah-rempah yang mudah dibudidayakan, dengan hanya melakukan Stek pada bagian batang pohon lada namun yang sudah memiliki daun, lalu semai hasil stek tersebut sampai tanaman siap untuk di tanam kembali.

Dengan kemampuan pemateri menyampaikan materi dan dengan diselingi pemutaran Video tentang penerapan Polikultur peserta yang hadir mampu mengikuti materi dengan baik. Peserta yang hadir pun merupakan Bapak-bapak didesa Tamiang yang memiliki kebun dan masih sering melakukan budidaya dikebunnya.

Kegiatan berlanjut dengan sasaran Ibu-Ibu rumah tangga dan anak -- anak, yakni pada Jum'at, 02 Agustus 2019 KKM 30 UNTIRTA memberikan pemahaman dan pelatihan Rumah Pangan Lestari yang diadakan di POSKO KKM 30 UNTIRTA, Kp. Padasuka, Desa Tamiang.

Rumah Pangan Lestari sendiri ialah kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan rumah yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan sayuran dan bahan-bahan dapur dengan maksud menumbuhkan kemandirian bagi warga Desa Tamiang.

Sistem tanam yang digunakan untuk Rumah Pangan Lestari ini menggunakan teknik Hidroponik diberbagai media mulai dari pemanfaatan barang bekas seperti bekas botol air mineral sampai yang modern menggunakan instalasi hidroponik. Pada kegiatan ini warga diberikan pemahaman melalui penyuluhan Rumah Pangan Lestari kemudian diajak bersama praktik membuat hidroponik dan menyemai benih. Di akhir acara, warga diberikan beberapa benih sayuran yang kemudian untuk diimplementasikan di halaman rumah mereka.

"Besar harapan kami Kegiatan pelatihan Rumah Pangan Lestari ini bisa menjadi daya tarik bagi warga Desa Tamiang lebih mandiri dan didukung penuh kedepannya oleh aparatur Desa."Tutup Hasan Sumarna, Ketua Pelaksana Pelatihan Rumah Pangan Lestari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun