Mohon tunggu...
Vox Pop

Pembangunan Berbasis Deologi bersama Aliansi Kebangsaan

23 September 2016   15:42 Diperbarui: 23 September 2016   15:56 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari ini tanggal 23 Sept 2016 , bertempat di Senayan room Residence 2 , kompleks Sultan Jakarta telah di adakan "Diskusi Aliansi Kebangsaan , yang bertemakan "Pancasila sebagai acuan nilai dasar dalam Perumusan Kebijakan Negara" (POLEKSOSBUDHANKAM). Turut berbicara dalam diskusi ini : Prof.Dr. Didin S, Letjen TNi Kiki Syahnakri, Yudi Latief PHD, Dr Saafraedin Bahar Dan H Pontjo Sutowo.

Keberhasilan Indonesia dalam mengimplementasikan ideologi Pancasila baru mampu mengkonsoldidasikan negara dalam politik keamanan. Oleh karenanya, kekuatan ideologis tersebut tak bisa hanya bersifat doktriner Dan normative seperti selama ini , tapi ideologi Pancasila harus di transformasikan menjadi ideologi terbuka.

Dengan model pembangunan Indonesia berbasiskan ideologi terbuka diyakini menciptakan ketahanan nasional yang tangguh. Persoalannya pendekatan status tak berupaya mengkaitkan dengan kandungan nilai ideogis Pancasila, yang mengakibatkan pembangunan tak beridentitasi.

Sudah waktunya diperkuat oleh tiga gatra yang relevan untuk memperkuat dan menciptakan ketahanan nasional yang tangguh. Dengan demikian patut di pertimbangkan ketiga gatra tersebut di dalam memperkuat konsep ketahanan Nasional , demikian penuturan yang di kemukakan oleh "Prof Dr. Didin S Damanhuri selaku guru besar ekonomi politic Universitas Indonesia, sekaligus anggota jaring cendekia aliansi kebangsaan. 

 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun