Mohon tunggu...
Moch Yasin
Moch Yasin Mohon Tunggu... -

Pembimbing Umroh di Kelompok Bimbingan Haji An Namiroh. PT An Namiroh Travelindo. Dosen UIN Sunan Ampel. Pengusaha.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Seburuk Apakah Efek Penutupan Doli?

30 Juni 2014   21:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:06 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pasca penutupan doli di surabaya, banyak sekali curahan hati para eks wts(Ew) yang dimuat di media. Nah, mungkin dialog yang ini yang tidak dimuat di media.
Ew:Itu, wali kota bener2 kurang ajar. Dia benar2 memutuskan sumber penghidulan kami.
A: sampean islam ta?
Ew:Ya ialah, emang kenapa?
A: Sampean perlu baca syahadat lagi.
Ew:loh kok?
A: sampean sudah musyik dengan mengatakan ada tuhan baru yang mampu memutus rizkimu selain Allah, tadi sampean bilang 'wali kota sudah memutus rizki saya'. Itu dosa yang sangat besar. Jauuuuuh lebih besar dari dosamu berzina. Istighfar mbak. Mumpung masih belum mati.
Ew:.....
A:sampean tau ulet?
Ew:ia, saya tau.
A:ulat itu adalah binatang yang merusak tanaman. Itulah posisi Anda sekarang. Anda merusak iman semua orang dengan pemahamanmu yang salah. Tapi lihat, Tapi ulat tidak selamanya menjadi ulat. Allah memerintahkan ia untuk berpuasa menjadi kepompong. Meninggalkan semua kelakuan buruknya. Berpuasa. Lalu dengan izin Allah dialpun menjadi kupu2 yang indah. Salah besar kalau Anda bilang Anda adalah kupu2 malam, Anda masih menjadi ulat yg terus merusak. Nah, sekarang ini, udah hampir bulan ramadhan. Allah memerintahkan kita semua untuk berpuasa. Mudah2an kita bsa jadi orang yang sempurna iman dan taqwanya.
Ew:lah, trus nanti saya kerja apa?
A: sampean tobat dulu. Minta ke Tuhanmu itu kerjaan. Jangan ke wali kota. dia cuman manusia yang lemah, minta ke yang maha kuat dong. yang pasti nerima doa. Tuhanmu kan pemberi Rizki. Siapa namanya? Allah apa Wali kota mu itu?
Ew: Ya Allah lah.
A: Syukurlah kalo masih sadar.
Ew: Tapi? Saya kan harus menghidupi keluarga saya...
A: Percaya saya, bukan sampean yang memberi rizki, tapi Allah. kalaupun tidak sampean kirim, pasti mereka bisa dapat rizki dari sumber lain yang Allah kehendaki. Kalaupun sampean akan dapat rizki yang lebih sedikit, saya jamin sampean akan masuk surga.
Ew: Saya tidak percaya.
A: silahkan dibuktikan. kalau dalam 41 hari sampean berhenti dari kerjaan hina itu lalu sampean ndak dapat rizki, berarti Allah emang bukan pemberi rizki.
Ew: tapi kerjaan saya ini jihad lho. Mencari nafkah itu jihad!
A: Jihad itu jelas untuk Allah dengan jalan halal. Bukan dengan melakukan dosa besar dengan menyekutukan Allah dengan pekerjaanmu itu. Bukan dengan menafkahi dengan jalan haram. Bahkan untuk menunjukkan pekerjaanmu ke orang yang kamu nafkahi saja kamu malu. artinya pekerjaanmu itu bukanlah pekerjaan yang bagus. tanyalah hati nuranimu, kalau ia masih ada.
Ew: pokoknya saya ndak mau. ini jalan satu-satunya saya.
A: Monggo, hidayah itu milik Allah. Bukan milik saya. Tugas saya hanya menyampaikan saja. Tapi pikirlah dengan hati nuranimu. Tuhan sesuai dengan prasangka hambanya. Kalau prasangkamu seperti itu, ya selamanya kamu seperti itu. Yang pasti, jangan jadikan pekerjaanmu seperti tuhanmu. begitu juga sebaliknya. Berdoa saja, mudah-mudahan Tuhan langsung yang mengubah pekerjaanmu. Awali dengan baca syahadat lagi, karena imanmu itu sudah hilang ditelan keyakinamu yang salah.
Ew:...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun