Mohon tunggu...
Fahmi Namakule
Fahmi Namakule Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mimpi Melawan Liberalisme

12 Agustus 2017   01:41 Diperbarui: 12 Agustus 2017   02:55 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MELAWAN Liberalisme .Caranya, dengan memboikot semua produk dari negara adidaya itu. Itulah semangat yang kini sedang menggelora di sebagian bangsa ini. Sebuah kehendak yang emosional dan naif, tetapi sekaligus juga patriotik. Sebuah semangat yang tidak tahu diri, tapi sekaligus sebuah cara ampuh membangun harga diri.

Jadi, tidak ada yang aneh dengan kehendak itu. Meskipun untuk bahan makanan yang paling tradisional sekalipun seperti tahu dan tempe, misalnya, kita masih amat bergantung pada negeri itu. Terigu juga! Belum lagi suku cadang peralatan militer.

Kalau mau konsekuen, kita juga harus enyahkan permainan bola basket, yang kini sedang menjadi budaya anak-anak muda kota. Ucapkan juga selamat berpisah pada produk Coca-Cola, yang kini bukan lagi sekadar minuman, melainkan sudah menjadi gaya hidup kaum muda. Ucapkan pula selamat tinggal pada musik rock dan jazz.

Semangat `melawan` negeri superpower itu adalah sebuah keberanian yang luar biasa. Sesuatu yang tak pernah terlintas ketika zaman normal sekalipun. Kini kita menyatakan perlawanan terhadap negara adikuasa itu justru ketika kita menderita panjang karena krisis.

Sudah benar, kita memulainya dengan sebuah impian. Impian untuk `mengalahkan` yang besar dan kuat. Tetapi, tak ada bangsa yang selamanya hidup dalam mimpi, kecuali hanya untuk mengawali sebuah cita-cita.

Maka, untuk mengalahkan Amerika tidaklah cukup dengan retorika dan pembakaran bendera. Tetapi, harus dengan kepandaian otak. Jadi, mulai sekarang kita harus lebih tekun belajar. Kita harus menghabiskan waktu luang tidak untuk ngegosip, tetapi untuk lebih banyak membaca. Benahi sistem pendidikan kita agar bisa menghasilkan pekerja-pekerja terampil dan pemikir-pemikir andal.

Kita juga harus jauh lebih bermoral, jujur, bersih (hentikan KKN yang memalukan), dan terbuka dibandingkan bangsa Amerika. Kita harus bekerja lebih keras! Jangan masuk politik karena ingin cepat kaya seperti yang kita saksikan sekarang. Hormati hukum- hukum yang lahir dari jati diri bangsa kita.

Lebih dari itu, bersatulah. Jangan main mutlak-mutlakan. Jangan merasa paling benar. Hormati dan bertoleransilah pada yang lain. Jangan saling mengenyahkan. Nasionalisme bukanlah sekadar teriakan, melainkan juga perilaku.

Tidak ada pilihan lain, memang. Inilah syarat utama jika kita bermimpi untuk menjadi pemenang. Sebuah bangsa tak bisa `mengalahkan` bangsa lain hanya dengan lamunan dan mimpi-mimpi. Dan, ini pasti~! Kata Bung Karno "Tinggalkan Sama sekali alam yang lampau,tinggalkan sama sekali alam liberalism, masukla sama sekali UUD 1945" saudara-saudaraku sebangsa kenapa sampai bung Karno mengatakan hal demikian, Jawabannya kembali kepada Pidato terakhirnya Bung Karno "Jangan Pernah Melipakan Sejarah" di sinilah akan terjawab kenapa kita harus melawan Liberalisme.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun