Pada hari Jum'at, 8 April 2022 saya melakukan kunjungan ke Dusun Trayeman yang memiliki banyak kolam ikan.Â
Sepanjang perjalanan menuju objek tujuan, saya melihat pemandandangan yang begitu indah. Ada banyak pohon yang berbaris di sisi kanan dan kiri, namun juga ada banyak rumah karena lokasi yang saya tuju ada di daerah pemukimam warga. Perlahan tapi pasti saya melangkahkan kaki menuju kolam yang jaraknya lumayan tanpa kendaraan bermodal kaki saja. Banyak anak kecil yang sedang bermain, seketika peristiwa itu mengenang saya akan masa kecil yang persis seperti mereka, mereka berlari, bersepeda, bernyanyi dan melakukan hal lainnya. Kemudian semakin dekat, saya bisa merasakan bau air kolam, ternyata kolam disana cukup banyak, sekitar 30 petak kolam.
Mendekat dan semakin tercium aroma-aroma air, melihat petak-petak yang berukuran berbeda-beda, ada yang sangat besar, ada yang kecil, ada yang berbentuk kubus, dan juga ada yang berbentuk balok. Ada yang langsung tanah dan juga ada yang bersemen. Di samping kolam terdapat selokan yang pastinya ada airnya, apalagi akhir-akhir ini adalah musim penghujan. Saya tetap berjalan menyusuri kolam-kolam itu menggunakan sandal capit. Syukur Alhamdulillah jalanan tidak becek meski masih ada genagan air dikarenakan tidak ratanta jalan, seperti cenderung cekung. Selain cekung, jalanan itu juga ada yang cembung difungsikan agar penglalu lalang kendaraan yang melewati jalanan itu tidak dalam keadaan ngebut, maksimal dibatasi kecepatan 35 km saja. Tetapi 35 km tidak berlaku kepada pejalan kaki, yang ada jika mereka ngebut sampai rumah langsung keram.
Setelah saya sampai tujuan, saya langsung menghampiri seorang pemilik kolam yang kebetulan sedang memberi makan ikan lele yang sangat imut nan lucu. Kemudian saya sapa dan meminta izin untuk meluangkan waktunya untuk saya wawancarai. Namanya Bapak Ipin, usinya sudah memasuki 60-an, meskipun sudah memasuki usia yang terbilang sepuh, namun jiwa dan semangatnya masih muda, dan meskipun dalam keaadaan puasa tetapi beliau sangat antusias memberi makan para ikan-ikan yang tak pernah berpuasa itu, makannya terjadwal tiga kali sehari, yaitu pagi pada jam 07.00, kemudian siang jam 13.00, setelah itu yang terakhir malam setelah sholat tarawih. Setelah kami lama berbincang kemudian saya langsung menanyakan beberapa perihal mengenai pembudidayaan ikan lele.
......
Sesuai pertanyaan yang telah disampaikan, maka saya memberi laporan sebagai berikut:
Ternyata semua kolam yang ada di sini memiliki pemilik yang berbeda-beda, dan pemiliknya pun menanam kolamnya dengan jenis ikan yang berbeda-beda, namun mayoritasnya adalah ikan nila. Pembisnisan ini merupakan bisnis sampingan.Â
Apa alasan bapak membudiya ikan lele?
Kebanyakan orang pasti memiliki hobinya masing-masing termasuk Bapak Ipin ini, alasan beliau ingin membudidaya ikan lele selain menjadi hobi adalah untuk mengisi waktu kosong supaya tidak jenuh.
Sejak kapan bapak memulai membudidaya ikan lele? Bapak Ipin ini telah membudidaya ikan lele  baru satu bulan setelah mencoba membudidaya ikan gurame yang  kemudian gagal karena ikan terserang penyakit jamur dan tidak dapat tertolong.
