Mohon tunggu...
Najwa Nabilah
Najwa Nabilah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca sebelum menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film

Episode Baru Tastefully Yours: Momen Emosional Penting Malah Terasa Kosong, Mengapa?

27 Mei 2025   02:05 Diperbarui: 27 Mei 2025   02:27 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Opening Tastefully Yours (Sumber: Netflix)

Tastefully Yours! Drama Korea baru yang dibintangi oleh Kang Ha Neul dan Go Min Si ini, awalnya menjanjikan sesuatu yang manis, nyaman, dan menyentuh. Dua karakter dewasa yang sama-sama membawa luka, bertemu di dunia kuliner, dan perlahan membuka diri satu sama lain. Tapi sayangnya, seiring bertambahnya episode (terutama saat masuk episode 5), aroma hangat itu mulai memudar.

Salah satu scene yang terasa janggal muncul di episode ini: saat Mo Yeon Ju diajak Han Beom Woo ngedate setelah ia baru saja menangis karena bertemu mantan. Harusnya, ini jadi momen cooling down atau refleksi. Tapi yang terjadi? Ia malah diajak nonton film seperti anak SMA yang ingin cari distraksi. Yeon Ju sedang rapuh, baru saja diseret ke dalam trauma lamanya. Namun, alih-alih diberi ruang untuk bernapas, ia justru dipaksa senang. Hasilnya? Bukan adegan romantis yang menghangatkan hati, tapi justru terasa canggung dan melelahkan, baik bagi karakter maupun penonton.

Tak berhenti di situ, setelah movie date itu Yeon Ju akhirnya membuka suara soal masa lalunya: tumbuh tanpa orang tua, tinggal di kuil. Ini should’ve been a powerful moment. Tapi tanggapan Beom Woo? Hambar. Datar. Gak ada rasa empati yang bikin kita yakin bahwa dia benar-benar mendengarkan, apalagi memahami. Padahal, untuk karakter seperti Yeon Ju yang dikenal tegas dan tertutup, membuka diri bukan hal kecil. Tapi scene ini malah lewat begitu saja, seolah-olah gak penting. Kita sebagai penonton pun kehilangan koneksi emosional yang seharusnya bisa mendekatkan kita dengan mereka.

Yang lebih menyedihkan lagi adalah inkonsistensi karakter. Yeon Ju, yang sejak awal digambarkan kuat dan tegas, tiba-tiba menjadi mudah goyah dan cepat luluh oleh kehadiran orang baru. Sementara Beom Woo, yang awalnya terlihat charming dan tulus, perlahan menunjukkan sisi narsistik yang terlalu blak-blakan, sampai kadang bikin greget dan ilfeel. Alurnya pun terasa terlalu cepat, perubahan emosi terjadi tanpa transisi yang meyakinkan, dan dialog penting sering kehilangan kedalaman. Akibatnya? Kita tidak pernah benar-benar bisa merasakan luka mereka. Dan jika kita tidak merasakan luka mereka, bagaimana bisa kita peduli apakah mereka akan bahagia?

Hubungan yang baik, apalagi dalam drama yang menjual emosi, bukan cuma soal “saling suka” atau “ada chemistry”. Tapi tentang bagaimana dua orang merespons luka dan kerentanan satu sama lain. Dan ini adalah titik lemah terbesar dalam Tastefully Yours sejauh ini.

Satu hal yang harus diakui: Yeon Ju adalah karakter yang kompleks. Ia tampak tangguh, perfeksionis, dan berjarak. Tapi di balik itu semua, ia menyimpan trauma: ditinggalkan, dibesarkan di kuil, dan tidak pernah benar-benar merasa “punya rumah”. Ketika akhirnya ia berani bercerita, kita sebagai penonton siap menyelami lapisan terdalam dirinya. Tapi sayangnya, Beom Woo yang seharusnya hadir sebagai sosok empatik, justru terasa kosong. Responnya terlalu ringan, tanpa nada “aku ada di sini buat kamu.” Akhirnya, momen penting itu pun gagal menyentuh.

Beom Woo di awal mungkin tampak menarik: lucu, santai, penuh inisiatif. Tapi makin lama, terasa jelas: dia tidak benar-benar mendengarkan. Ia lebih suka menciptakan momen, menyampaikan pendapat, tanpa sungguh-sungguh masuk ke dunia Yeon Ju. Alih-alih jadi pasangan yang membantu proses penyembuhan, ia lebih terlihat seperti distraksi. Orang yang hadir hanya untuk mengalihkan, bukan menemani dalam menghadapi luka. Dan ketika hubungan dibangun dari distraksi, bukan pemahaman apakah itu bisa disebut cinta?

Salah satu penyebab kenapa banyak momen terasa gagal adalah karena karakter-karakter ini bergerak sesuai kebutuhan alur, bukan dari motivasi psikologis yang kuat. Padahal, drama ini punya potensi untuk jadi refleksi emosional mendalam: tentang trauma, penerimaan, dan cinta yang tumbuh di atas luka. Tapi yang kita dapatkan sejauh ini justru lebih banyak terasa sebagai romansa yang hanya manis di permukaan, tapi tidak mengenyangkan.

Meski begitu, Tastefully Yours masih menyisakan harapan. Mungkin, semua kebingungan kita tentang Yeon Ju yang rapuh, Beom Woo yang tampak tidak hadir adalah bagian dari perjalanan yang memang belum selesai. Mungkin juga, drama ini sedang ingin mengatakan bahwa tidak semua luka bisa langsung dimengerti… bahkan oleh orang yang kita cintai.

Maka, mari beri mereka beberapa kesempatan lagi sampai seriesnya selesai.
Siapa tahu, di episode-episode berikutnya, semua potongan ini mulai menyatu dan terasa lebih utuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun