Mohon tunggu...
Najwa Amanda Arifin
Najwa Amanda Arifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

under construction

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan Islam terhadap Perempuan

6 Desember 2022   23:45 Diperbarui: 6 Desember 2022   23:56 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai seorang muslim perempuan, tentu sering sekali melihat adanya miskonsepsi yang terjadi dalam memandang ajaran agama islam apalagi yang berhubungan hal patriarkis, perempuan dianggap seolah-olah lebih rendah dari pada laki-laki seperti dalam hal pekerjaan dianggap bahwa laki-laki lah yang lebih pantas memimpin, ketidakseimbangan peran-peran di publik, perilaku-perilaku yang dianggap wajar apabila dilakukan oleh laki-laki sedangkan apabila hal tersebut dilakukan maka perempuan tersebut dianggap kurang baik seperti bangun siang, tidak bisa masak, menyatakan cinta, pulang malam, dan lain sebagainya. Hal-hal seperti itu memiliki reaksi yang berbeda. Lalu saat ada kasus pelecehan pun, tidak sedikit yang menyelahkan perempuan sebagai korban karna dia lah yang mengundang laki-laki untuk melakukan pelecehan. Namun apabila kita lihat kasus-kasusnya yang mendapat pelecehan tidak hanya perempuan yang memakai pakaian mini bahkan anak kecil pun bisa mendapat pelecehan.

Budaya patriarki yang berkembang menjadi dasar atas tafsiran sempit yang membawa-bawa agama agar argumennya lebih valid dan memandang bahwa perempuan hanyalah objek, padahal hal ini tidak sejalan dengan ajaran Islam yang sangat memualiakan perempuan, sebagai seorang muslim kita perlu membuang pemikiran islam konservatif patriarki agar pemahaman tentang kesetaraan gender tidak berkembang lebih luas karena hal ini sangat merugikan perempuan muslim. Jika semakin berkembang maka pemahaman orang lain terhadap Islam akan berubah, Islam seolah-olah agama yang terkesan kolot karena tercampur dengan budaya patriarki padahal keduannya sangat bersebrangan. Lalu bagaimana Islam memandang perempuan?

Islam menjadi agama yang sempurna bukan tanpa alasan, ajaran Islam turun ke bumi jelas mempunyai visi dan misi, dan salah satunya adalah menyetarakan kedudukan perempuan dan laki-laki. Jika kita melihat bagaimana Arab pada saat itu kedudukan perempuan itu memang lebih rendah, perempuan dijadikan seolah-olah hanyalah objek, berkembangnya marginalisasi, dan budaya poligami hingga memiliki istri puluhan hingga ratusan dalam Islam justru dalam berpoligami dibatasi dan diperbolehkan apabila laki-laki bisa adil dengan menyamakan hak-hak para istri, ajaran poligami menurut Islam justru mengangkat derajat perempuan dan secara tidak langsung memberi isyarat jangan melakukan poligami apalagi tidak sanggup berprinsip adil. Namun banyak yang salah kaprah hanya untuk memenuhi hawa nafsu. Dari contoh barusan dapat diketahui bahwa Islam hadir untuk memperbaiki budaya patriarki ini, pada dasarnya antara perempuan dan laki-laki memiliki perannya masing-masing, oleh karena itu perempuan tidak lebih rendah dari laki-laki namun bukan berarti perannya harus sama.

Banyak berkembang pemahaman mengenai gender equality, padahal gender equity yang lebih cocok dalam mengetasi permasalahan kesetaraan gender. Karena sama itu belum tentu adil, begitu pun dengan adil belum tentu sama. Islam sendiri merupakan agama yang adil, dimana prinsip adil ini membuat antara laki-laki dan perempuan menjadi setara. Islam sendiri memberikan hak kebebasan kepada perempuan dalam hal mencari ilmu pengetahuan, seperti dalam QS Al-Muajdalah ayat 11 dimana Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dalam surat ini tidak dijelaskan apakah itu perempuan atau laki-laki tapi menggunakan kata "orang-orang" yang berarti baik perempuan atau laki-laki memiliki hak yang sama. Contoh lain bahwa Islam memualiakan perempuan adalah dalam HR. Bukhari dan Muslim, seorang anak harus menomor satukan atau berbakti kepada Ibu terlebih dahulu baru kepada Bapak. Dari sini kita bisa tahu bahwa bukan ajaran Islam yang salah tetapi oknum-oknum yang mencemari citra Islam dengan membudayakan budaya patriarki dengan dalil agama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun