Kreativitas Mahasiswa Universitas Negeri Semarang dalam Dunia Kuliner
Gelar karya Mahasiswa Universitas Negeri Semarang kembali menghadirkan terobosan menarik di bidang kuliner. Mahasiswa program studi Tata Boga Universitas Negeri Semarang memperkenalkan produk inovatif dengan memanfaatkan jagung merah sebagai bahan baku utama. Tidak sekadar mengolah menjadi pangan biasa, mereka memadukan bahan lokal ini dengan teknik gastronomi modern, yakni gelifikasi dan sferifikasi, untuk menciptakan sajian yang unik sekaligus bernilai jual tinggi.
Mengangkat Potensi Lokal: Jagung Merah
Jagung merah dikenal memiliki kandungan antioksidan alami berupa antosianin yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti mencegah radikal bebas dan menjaga daya tahan tubuh. Sayangnya, jagung merah masih jarang diolah menjadi produk modern yang diminati generasi muda. Melihat peluang tersebut, mahasiswa mencoba menghadirkan jagung merah dalam bentuk dessert dan minuman kekinian yang lebih menarik bagi konsumen.
Pannacotta Jagung Merah
Pannacotta yang biasanya berbahan dasar susu dan krim, dimodifikasi dengan tambahan sari jagung merah. Melalui teknik gelifikasi, tekstur lembut dan creamy pannacotta berpadu dengan aroma khas jagung yang manis alami. Hasilnya, dessert ini tidak hanya enak, tetapi juga lebih sehat berkat kandungan serat dan zat bioaktif dari jagung merah.
Boba Corn Milk dengan Sferifikasi
Tak ketinggalan, tren minuman boba juga diadaptasi dalam karya ini. Mahasiswa menciptakan boba dari ekstrak jagung merah dengan teknik sferifikasi, menghasilkan butiran kenyal berwarna merah alami yang menarik. Boba ini kemudian dipadukan dengan susu jagung (corn milk), menghadirkan sensasi segar, manis, dan unik sekaligus menyehatkan.
Sentuhan Gastronomi untuk Nilai Tambah
Penggunaan teknik gastronomi molekuler menjadikan produk ini berbeda dengan olahan jagung biasa. Gelifikasi menciptakan tekstur yang stabil pada dessert, sedangkan sferifikasi menghadirkan boba unik tanpa pewarna buatan. Perpaduan ilmu dan kreativitas ini memperlihatkan bahwa mahasiswa Tata Boga tidak hanya belajar memasak, tetapi juga mengembangkan inovasi pangan yang punya potensi komersial.
Harapan dan Dampak
Karya ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan pangan lokal berbasis kearifan nusantara. Jika dikembangkan secara massal, dessert dan minuman berbahan jagung merah bisa menjadi peluang usaha baru sekaligus meningkatkan nilai ekonomi komoditas jagung lokal.
"Kami ingin jagung merah tidak hanya dipandang sebagai pangan tradisional, tetapi juga bisa bersaing di dunia kuliner modern," ujar salah satu mahasiswa peserta gelar karya.
Dengan inovasi ini, mahasiswa Tata Boga Universitas Negeri Semarang berhasil memperlihatkan bagaimana kreativitas, ilmu pengetahuan, dan bahan lokal dapat berpadu menjadi produk kuliner yang lezat, sehat, sekaligus bernilai jual tinggi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI