Mohon tunggu...
Najwa Jepara
Najwa Jepara Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hallo, saya najwa mahasiswa dari UNISNU Jepara tapi saya biasa dipanggil naya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Optimalisasi Kemampuan Berhitung Anak Menggunakan Media Tanaman Apotik Hidup

15 Mei 2025   19:25 Diperbarui: 15 Mei 2025   19:25 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

NAJWA ZULFATUL ULYA, Muhammad Nofan Zulfahmi, M.Pd.

Anak-anak merupakan pembelajar yang aktif karena mereka memiliki rasa keingintahuan yang tinggi dan mampu secara langsung menyerap pengalaman sosial, fisik, bahasa, dan kognitif yang ditemuinya. Setelah itu, anak mentransmisikan pengetahuan tersebut dalam konteks budayanya (social knowledge) untuk membangun pemahaman tentang dunia sekitarnya. Jika dianalogikan, sejatinya otak anak itu seperti spons yang akan menyerap apa pun yang ditemui dan dialaminya (Eko, 2021).

Kemampuan berhitung adalah aspek perkembangan kognitif pada anak usia dini dan harus distimulasi sejak dini. Terdapat di kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pengenalan konsep matematika dasar seperti mengenal angka, menghitung benda, serta membandingkan jumlah merupakan aspek penting untuk mendukung kecerdasan logis matematis anak. (Permendikbud No. 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD. Proses belajar berhitung sering kali dianggap tidak menarik bagi anak jika disampaikan dengan cara konvesional. Maka dari itu, diperlukan media pembelajaran yang lebih menarik, dan dekat dengan kehidupan disekitar anak, salah satunya dengan memanfaatkan tanaman apotik hidup. Sambil berhitung, anak juga dapat mengenal nama-nama tanaman yang sering dipakai untuk menjaga kesehatan. Selain belajar angka, anak juga belajar mencintai alam dan menjaga kesehatan dengan cara alami dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. 

Tanaman apotik hidup adalah tanaman obat yang biasa ditanam di sekitar rumah maupun di lingkungan sekolah, tanaman apotik hidup seperti kencur, kunyit, jahe, temu lawak, lengkuas, dan lain sebagainya. Tanaman ini dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran berhitung secara lebih nyata, karena anak dapat menghitung secara langsung jumlah tanaman, membandingkan bentuk daun, atau mengkategorikan jenis tanaman berdasarkan bentuknya. Tanaman apotik hidup tidak hanya bermanfaat, tetapi juga membuat halaman menjadi hijau dan indah (Thoybatunnisa, 2022).

Menurut Ida Ayu. (2022) Peningkatan kemampuan berhitung permulaan melalui media bahan alam, media yang menarik dan sesuai dengan dunia anak akan mempermudah proses penanaman nilai pada konsep matematika. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Komah Ayu Febiola (2020) Pengembangan media pohon angka untuk melatih kemampuan berhitung permulaan anak usia 5-6 tahun.   

Adapun manfaat dari penggunaan media tanaman apotik hidup adalah untuk meningkatkan minat belajar pada anak dimana anak lebih tertarik untuk belajar berhitung dengan objek yang lebih nyata seperti menghitung daun ataupun batang pada tanaman dibandingkan dengan angka yang abstrak. Penerapan kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan cara mengajak anak untuk mencermati dan menyentuh tanaman apotik hidup di lingkungan sekolah. Menghitung jumlah daun atau batang pada masing-masing tanaman  dan membedakan tanaman berdasarkan bentuk, warna dan jenis tanaman.

Menggunakan media yang nyata sesuai dengan teori perkembangan kognitif yang dikemukakakan oleh Piaget, bahwa anak usia 4-5 tahun berada pada tahap praoprasional, dimana anak belajar paling baik melalui pengalaman langsung (hands-on experience). Vygotsky juga berpendapat bahwa pentingnya menekankan konteks sosial dan lingkungan sebagai faktor yang memperkaya pembelajaran pada anak (Bakhrudin, 2024). Tanaman apotik hidup terbukti mampu menjadi media yang lebih menyenangkan untuk membantu anak belajar berhitung. Anak diajak berhitung melalui kegiatan yang lebih nyata seperti menghitung jumlah daun, batang ataupun jumlah tanaman. Cara ini membuat anak lebih semangat untuk belajar berhitung sambil bermain di alam sekitar. Selain itu, anak juga menjadi tahu bahwa tanaman mempunyai banyak manfaat, termasuk untuk kesehatan.

Daftar Pustaka

Bakhrudin, A. H. (2024). Penerapan Perkembangan Kognitif Jean Piaget dan Perkembangan Bahasa Vygotsky Dalam Pembelajaran. Jurnal Penelitian Guru Indonesia.

Eko, S., & Wahyuni, N. (2021). Konsep Dasar PAUD. Penerbit Erlangga: Jakarta.

Febiola, K. A. (2020). Pengembangan Kemampuan Berhitung Permulaan Pada Anak Usia Dini. Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun