Keberagaman Teman Ketika PKKMB FISIP UPN Veteran Jakarta 2025

PKKMB FISIP Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Jakarta 2025 menjadi ajang pertama bagi mahasiswa baru untuk merasakan denyut keberagaman di lingkungan kampus. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang menaungi berbagai program studi ini dihuni oleh mahasiswa dari berbagai penjuru Nusantara, dengan latar belakang budaya, bahasa, dan tradisi yang berbeda. Dari Sabang sampai Merauke, semua berkumpul dalam satu wadah yang sama, membawa cerita dan identitas masing-masing.

Keberagaman itu terasa begitu nyata sejak hari pertama hingga hari kedua PKKMB FISIP 2025. Setiap mahasiswa baru memperkenalkan diri dengan berbagai latar belakang mereka, saling berbagi cerita tentang bagaimana mereka bisa masuk ke FISIP UPN Veteran Jakarta, hingga cerita-cerita lucu tentang diri mereka. Suasana hangat dan penuh warna ini menunjukkan bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan perekat kebersamaan. Di sela perkenalan, mahasiswa mulai menyadari bahwa mereka sedang berada di ruang yang menjadi miniatur Indonesia, tempat di mana segala perbedaan bisa bertemu dan menyatu.

Pengalaman ini semakin terasa ketika saya menjadi bagian dari Kelompok 2 "Kalyanagatra". Nama kelompok ini sendiri sarat makna, mengandung semangat untuk tumbuh bersama dalam keberagaman. Dalam kelompok, saya menemukan teman-teman yang berasal dari latar belakang daerah, sekolah, dan budaya yang berbeda. Ada yang fasih berbahasa daerah tertentu, dan ada pula yang menunjukkan cara pandang berbeda dalam menyikapi isu-isu sosial. Walau berbeda, justru keberagaman itulah yang membuat kerja sama dalam kelompok terasa lebih kaya. Diskusi jadi lebih seru, ide yang muncul lebih variatif, dan setiap anggota belajar untuk saling menghargai.

FISIP, sebagai fakultas yang mempelajari masyarakat, komunikasi, dan politik, menjadikan keberagaman budaya sebagai modal pembelajaran. Diskusi dan interaksi di PKKMB tidak hanya menekankan soal teori atau pengenalan kampus, tetapi juga bagaimana setiap mahasiswa bisa menghargai sudut pandang yang berbeda. "Kalyanagatra" menjadi ruang kecil tempat saya belajar langsung bagaimana berkolaborasi dalam perbedaan: mengutamakan dialog, menghindari diskriminasi, dan menjaga solidaritas.

Selain itu, panitia PKKMB juga menekankan pentingnya nilai inklusivitas dan anti-diskriminasi. Hal ini membuat mahasiswa baru, termasuk saya dan teman-teman di kelompok, merasa aman untuk mengekspresikan diri. Dengan begitu, setiap orang bisa menunjukkan identitasnya tanpa takut dinilai sebelah mata. Keamanan psikologis ini menjadi kunci tumbuhnya rasa percaya diri dan keberanian untuk berpartisipasi aktif.

Lebih jauh, pengalaman di PKKMB FISIP 2025, khususnya bersama kelompok "Kalyanagatra," menunjukkan bahwa keberagaman adalah cermin wajah Indonesia yang sesungguhnya. Di balik sorak yel-yel, kerja kelompok, maupun diskusi serius, tersimpan pesan bahwa perbedaan adalah kekuatan. Dari pertemuan sederhana ini, kami belajar untuk bukan hanya hidup berdampingan, tetapi juga tumbuh bersama.

Pada hari pertama acara PKKMB FISIP UPN Veteran Jakarta 2025 dibuka dengan pembukaan oleh MC, dilanjutkan dengan sidang terbuka fakultas yang berisi dengan penyerahan maba dan pemaparan dari akademisi FISIP UPNVJ. Lalu ada sesi games yang seru dan dilanjutkan dengan pemaparan dari tiga narasumber, pemaparan organisasi yang ada di FISIP UPNVJ, dan ditutup dengan games oleh MC.

Pada hari kedua, acara dibuka oleh MC dan dilanjutkan dengan talkshow bersama mahasiswa berprestasi UPNVJ. Lalu ada pemaparan tentang mental health oleh BEM FISIP, pemaparan kode etik, penampilan para maba dari masing-masing kelompok, pemaparan dari kepala prodi dari masing-masing prodi, perkenalan KSM yang ada di FISIP UPNVJ, pembagian penghargaan-penghargaan seperti mentor dan mahasiswa baru terbaik, dan terakhir acara ditutup oleh MC.

Dengan demikian, PKKMB FISIP UPN Veteran Jakarta tahun 2025 bukan hanya sekadar perayaan penyambutan mahasiswa baru, tetapi juga sebuah perayaan keberagaman. Melalui masing-masing kelompok-kelompok,  mahasiswa belajar bahwa perbedaan adalah kekuatan. Bersama-sama, mereka membangun identitas sebagai bagian dari FISIPERS yang berwawasan luas, terbuka, dan siap mewarnai masa depan.