Do'a adalah senjata terbaik bagi para muslim untuk mengadu, curhat dan berkomunikasi dengan Allah. Ketika do'a tidak dikabulkan jangan risau, mungkin waktu yang belum tepat atau ada sesuatu yang menghambat yang membuat do'a kita tersendat.
Mungkin saja kita yang belum khusyuk dalam berdo'a dan bisa jadi terdapat maksiat sehingga do'a kita tersesat. Nah, disini penulis akan menceritakan 2 kisah nyata tentang kekuatan do'a yang luar biasa.
1.CERITA PERTAMA
Pada suatu desa terdapat hafizh Qur'an 30 juz yang bernama Rosyidi( nama samaran), namun dibalik kelebihannya, ia memiliki kekurangan pada fisiknya. Beliau buta namun sanggup menghapal Qur'an seluruhnya. umur Rosyidi sudah matang untuk menikah sehingga ia meminta kepada ayahnya untuk mencarikan jodoh yang menerima apa adanya.
Tetapi ayahnya menolak seraya berkata "Nak, siapakah perempuan yang bisa menerima kekuranganmu , ayah tidak yakin bisa mendapatkannya". Mendengar perkataan ayahnya, membuat ia sadar akan kekurangannya, namun Rosyidi tidak pesimis, ia yakin bahwa Allah pasti menyiapkan jodoh yang baik untuknya. Rosyidi pun mengadu kepada Allah dengan tulus sehingga suatu malam ia bermimpi dan menceritakan mimpi itu pada ayahnya.
" Ayah, aku bermimpi bertemu dengan jodohku yang berasal dari desa sebelah, gadis itu berasal dari keluarga kaya dan terhormat" Rosyidi berkata. Meski tidak yakin, ayah Rosyidi tetap mengabulkan permintaan putranya.
Mereka pun pergi ke desa yang diceritakan Rosyidi, kemudian ayah Rosyidi menceritakan segala hajat anaknya kepada ayah sang gadis, yakni ingin mempersunting gadis tersebut berdasarkan mimpi yang didapatinya.
Ternyata gadis tersebut sudah berulang kali dilamar oleh beberapa pemuda, dan gadis ini tak pernah menerimanya karena merasa belum menemukan orang yang tepat. Namun ketika Rosyidi datang dan megungkapkan niatnya, sang gadis langsung menerimanya tanpa berpikir panjang, padahal selama ini ketika ada yang melamarnya, ia tidak mau menjumpai orangnya dan hanya mengurung diri dikamar, kemudian menolak lamaran tersebut, namun kedatangan Rosyidi mengubah semuanya, meskipun ayahnya sudah berkata bahwa Rosyidi tidak dapat melihat, tetapi keputusannya tetap bulat.
2.CERITA KEDUA
Suatu hari, hiduplah seorang nenek dan cucunya disebuah gubuk kecil di dalam hutan. Allah memberi cobaan kepada cucunya yakni sakit parah yang sangat sulit disembuhkan. Si nenek berusaha membawa cucunya ke kota dan mengantarkannya berobat ke suatu rumah sakit.
Pihak rumah sakit mengatakan bahwa penyakit cucunya hanya bisa diobati oleh satu dokter terkenal yang bernama Amin (nama samaran), tetapi dokter ini sangat sibuk dan baru saja berangkat karena tugas keluar kota, sehingga si nenek dan cucunya baru bisa menjumpai dokter tersebut 6 bulan kemudian.
Dengan sangat sedih, nenek membawa pulang cucunya dan tidak henti-hentinya mendo'akan cucunya agar Allah menyembuhkannya. Qodarullah, Allah menjawab do'anya. Dokter Amin yang sedang dalam perjalanan mengalami kendala pada pesawatnya, karena cuaca buruk sehingga terpaksa harus mendarat di sebuah tempat yang bukan bandara, mereka takut membahayakan nyawa penumpang.
Dokter Amin tidak bisa lama menunggu, kemudian dokter Amin menaiki taksi untuk menyambung perjalanan. Di pertengahan jalan, ternyata ia dapati banjir bandang sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan dan harus mencari tempat aman.