Mohon tunggu...
Najmie Zulfikar
Najmie Zulfikar Mohon Tunggu... Administrasi - Putra : Hamas-ruchan

Pe[ngen]nulis | Konten Kreator YouTube | Channel : James Kalica

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kartini Masa Kini Harus Bermental Self Driving

30 April 2019   13:42 Diperbarui: 30 April 2019   14:01 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wapulakaprogresif.wordpress.com

Perayaan kartini memang telah usai dilakukan. Semua pihak baik itu institusi maupun korporasi telah berpartisipasi untuk menggaungkan perjuangan tokoh perubahan ini. Agar tidak terkikis oleh peradaban zaman.

Derasnyanya peradaban zaman membawa kita pada kehidupan baru. Momentum seremoni yang setiap tanggal 21 April kita peringati sebagai bukti bahwa rakyat tidak pernah lupa atas jasa para pahlawan terdahulu. Hidup di era baru, ada karena kehidupan terdahulu. Sama halnya saat merasakan enak, karena pernah merasakan tidak enak. Sejalan dengan itu, jangan pernah melupakan pengalaman hidup dimasa lalu untuk berpijak dimasa depan.

Mengingat kembali pengalaman hidup dari tokoh perubahan bangsa ini, R. A Kartini. Semua tentu sudah merekam jelas kontribusinya bagi kaum perempuan. Tapi ada satu hal yang tidak boleh  dilupakan oleh semua perempuan diluar sana tentang prosesnya memperjuangkan hak-hak perempuan.

Sejak kecil Kartini tinggal dengan keluarga yang terpandang. Ayahnya adalah seorang bupati. Kehidupan menjadi anak seorang bupati tidaklah seenak menjadi anak bupati sekarang. Yang bisa meminta ini itu. Lalu mengenyam pendidikan di kampus terkemuka di dalam maupun diluar negeri. Atau bahkan meminta mobil untuk penunjang kuliahnya. Bukan ayah nya tidak mempunyai uang maupun harta. Namun, kehidupan perempuan dimasa lalu hak nya terbelenggu oleh tradisi dan kebudayaan.

Kartini merupakan satu dari perempuan dimasa lalu yang beruntung mengenyam pendidikan. Kala itu ia mendapatkan pendidikan di Europese Lagere School (ELS). Melalui pendidikan ia dapat menulis dan membaca. Sehingga pengetahuan dan wawasannya berkembang. Lain halnya dengan perempuan-perempuan lain se-usia maupun diatasnya. Mereka harus merelakan kehidupannya tanpa sentuhan pendidikan sama sekali. Dan akhirnya berujung pernikahan dan mempunyai anak.

Sayang seribu sayang, diusianya yang menginjak 13 tahun harus berhenti mengenyam pendidikan. Itu karena ayahnya ingin menjodohkannya. Diusianya yang ke 13 tahun memaksa dirinya harus berada dalam pingitan orang lain. Hal ini menyebabkan ia tidak boleh keluar rumah maupun bertemu orang lain hingga tiba waktu pernikahannya.

Bermodal pendidikan yang ia peroleh dari ELS membuatnya memperdalam pendidikannya sendiri. Melalui korespondensi yang ia tulis lalu dikirimkan kepada teman-temannya di Belanda sebagai cara memperdalam bahasa Belanda yang di tekuninya.

Tekad kuat dan perjuangnya yang tulus, memberanikan dirinya untuk membuka akses pendidikan yakni membuka sekolah khusus perempuan. Ia mengajarkan baca tulis kepada perempuan-perempuan di sekelilingnya untuk memerangi buta huruf. Kartini sadar melalui pendidikan akan tercipta cahaya kehidupan yang dapat membawa perubahan. Dan dari situlah tercetus dirinya sebagai Emansipasi Wanita di republik ini.

Apa yang telah dilakukan oleh Kartini memang tidak mudah. Namun kontribusinya begitu besar bagi kehidupan bangsa ini. Mari kita ulas sedikit sosok Kartini. 

Penulis teringat tayangan dari Prof. Rhenald Kasali yang dimuat di youtube. Link nya sebagai berikut youtube.com.

Dalam diri manusia terdapat mental self driving dan juga passanger. Seperti yang kita ketahui bersama self driving merupakan pengemudi untuk dirinya sendiri. Sedangkan passenger, dirinya sebagai penumpang di dalam kehidupannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun