Didalam pribahasa Indonesia disebutkan bahwa “padi yang berisi makin menunduk” emikian juga dalam serat Wedhatama tergambarkan dalam kalimat yang berbunyi “Si wasis waskitha ngalah, ngalingi marang si pingging…” “…saknyatane mung weh reseping ati, bungah ingaran cubluk sukeng tyas yen denina…”
Demikianlah etika Wedhatama secara garis besar mirip engan etika Aristoteles sang pemikir agung dari dunia Barat. Meskipun terdapat banyak perbedaan di sisi lainnya karena lingkungan yang melingkupi pada saat itu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!