Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama yang memberikan pengaruh sangat besar bagi tumbuh kembangnya anak. Secara ideal perkembangan anak akan optimal apabila mereka bersama keluarganya yang harmonis, sehingga berbagai kebutuhan yang diperlukan dapat terpenuhi.Keluarga merupakan media awal anak mengenal lingkungan, dari mana ia beranjak untuk mengadakan eksplorasi dan menemukan sifat, sikap dan kemampuannya dalam membedakan berbagai objek di dalam lingkungannya. Interaksi antara lingkungan dan faktor hereditas akan berlanjut dalam tumbuh kembang anak dan fungsi keluarga adalah terutama membangun komunikasi dua arah dalam keterlibatan mental, sosial,emosional, dan mengatasi berbagai masalah anak-anaknya (Semiawan,2008: 36).
Dalam rangka menanamkan nilai–nilai moral atau akhlakul Karimah pada anak, tentu membutuhkan sebuah proses yang cukup panjang. Melibatkan banyak aspek dan peran dari keluarga, sebagai lembaga pendidikan pertama bagi anak. Mengapa demikian? Karena pendidikan adalah suatu proses penanaman sesuatu kedalam diri manusia. Selain itu pendidikan merupakan segala usaha manusia dewas dalam proses pergaulannya dengan anak–anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohani kearahkedewasaan.Sebagai sebuah lembaga pendidikan non formal, keharmonisan di dalam keluarga sangat menentukan kepribadian anak. Terlebih di era modern seperti saat ini nampaknya sebuah keluarga yang harmonis jarang kita jumpai. Terutama dikota besar atau metropolitan yang cenderung bergaya hidup individual atau egois. Komunikasi dalam keluarga mulai berkurang, yang menimbulkan kesalahpahaman, bahkan ada yang mengalami “broken home”.
Situasi keluarga yang demikian akan sangat berpengaruh pada perkembangan psikologis dan akhlak anak. Hubungan orang tua yang tidak harmonis menyebabkan anak akan merasa tidak diperhatikan dan diabaikan. Pendidikan anak dalam keluarga akan terhambat karena peran orang tua sebagai pendidik yang pertama tidak bisa berfungsi secara maksimal.Kemampuan keluarga (orang tua) dalam membangun atau melahirkan kepribadian anak yang tangguh dan terpercaya, hal ini tak terlepas dari kemampuan orang tua dalam membangun keluarganya berkomunikasi dan berinteraksi secara jujur dan benar. Selain itu juga kemampuan orang tua (keluarga) dalam penanaman nilai-nilai dasar keagamaan bagi anak sangat diperlukan, karena nilai-nilai agama sudah banyak masuk ke dalam pembentukan kepribadian anak, akan berimplikasi pada tingkah laku atau karakter anak tersebut terarah dan dikendalikan oleh nilai-nilai agama.Sehingga anak memiliki kepribadian yang benar, luhur dan terpuji.Keluarga merupakan wadah bagi anak dalam konteks proses belajarnya untuk mengembangkan dan membentuk jati diri dan fungsi sosialnya.
NAMA : Nain Nurlatifah
Nim : 20014427
Prodi : PAI IV