Tim Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) melaksanakan kegiatan Sosialisasi Penyakit Akibat Kerja (PAK) Low Back Pain bagi Ibu-Ibu PKK Desa Tenggur. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan baru, tetapi juga untuk mengajak masyarakat, khususnya perempuan, agar lebih peduli terhadap kesehatan tulang belakang. Nyeri punggung bawah bukanlah masalah sepele jika diabaikan, ia dapat menurunkan kualitas hidup, membatasi aktivitas sehari-hari, bahkan berdampak pada produktivitas kerja.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh para mahasiswa di bawah bimbingan Bapak Candra Rahma Wijaya Putra, S.S., S.Pd., M.A., yang merupakan PMM Kelompok 4 Gelombang 1, beranggotakan lima orang dari program studi Fisioterapi, yaitu Zyahra Auraliza Syahputri, Savira Puspa Dewi, Edwina Farah Dianti, Mohammad Na'im Firmasyah, dan Haniv Hidayatullah.
Acara ini dihadiri oleh 20 peserta, mayoritas berusia 41--50 tahun dan bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) serta kader desa. Berdasarkan hasil observasi kami, banyak dari mereka menjalani aktivitas harian yang memerlukan tenaga fisik berulang, seperti mengangkat beban, membungkuk dalam waktu lama, atau duduk dengan posisi yang kurang ergonomis. Aktivitas tersebut, jika dilakukan terus-menerus tanpa teknik yang benar, dapat memicu timbulnya Low Back Pain.
Sosialisasi dibuka dengan pemaparan materi mengenai definisi Low Back Pain, penyebabnya, serta faktor risiko yang sering ditemukan pada pekerjaan rumah tangga dan kegiatan kader desa. Selain materi, kami juga memberikan pelatihan gerakan peregangan dan penguatan otot yang sederhana, mudah diikuti, dan dapat diterapkan di rumah masing-masing. Latihan ini dirancang untuk membantu mengurangi risiko Low Back Pain dan dapat dilakukan tanpa alat khusus.
Menurut kami, menjaga kesehatan punggung harus menjadi prioritas, sama halnya dengan menjaga kesehatan jantung atau paru-paru. Mengabaikan nyeri kecil di punggung dapat menjadi awal dari masalah yang lebih serius di kemudian hari. Kami pun ingin menegaskan bahwa pencegahan tidak harus mahal. Dengan kesadaran dan kebiasaan yang benar, siapa pun bisa menjaga kesehatan punggungnya.
Tanggapan masyarakat desa, "Acara ini sangat bermanfaat terutama memberikan pemahaman terkait penyakit-penyakit LBP. Sangat diharapkan acara seperti ini terus dilaksanakan secara terus menerus dikemudian hari," ujar mereka.
Selain itu, pertanyaan yang muncul sangat beragam dan tidak hanya berfokus pada Low Back Pain, namun juga menyentuh masalah kesehatan lainnya. Hal ini menunjukkan tingginya rasa ingin tahu dan kepedulian para ibu terhadap kesehatan. Kami merasa senang karena dapat memberikan jawaban yang bermanfaat dan membuka wawasan baru bagi peserta. Sebagai bentuk dukungan pembelajaran berkelanjutan, kami memberikan poster akrilik yang akan dipasang di Balai Desa sebagai sarana edukasi jangka panjang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI