Bicara tentang anak, tentu sudah tak asing dan tak perlu browsing lagi tentang siapakah dia? Sebagai apakah anak di muka bumi ini? Dari sekian banyak pengetahuan dan pemahaman tentang titipan atau amanah yang paling berat ini, mengapa masih banyak orang tua yang belum sadar dan greget untuk menempatkan anak sesuai dengan fitrahnya.Â
Bukankah akan lebih baik, jika dari kecil anak sudah diperkenalkan sedikit demi sedikit, step by step tentang fitrah anak di dunia. Sungguh sangat miris sekali melihat bocah yang masih kecil sudah disuruh dan diajari tentang meminta-minta kepada orang yang tidak dia kenal (ngemis), dan yang paling miris adalah melihat anak kecil yang untuk melihat dunia saja masih belum bisa sudah berada di pinggir jalan, sungai ditelantarkan begitu saja tanpa memkirkan masa depannya.
Sementara waktu mungkin anak tidak akan menyadarinya betapa sangat bersedihnya hidup yang ia jalani sejak kecil. Akan tetapi jika anak sudah beranjak dewasa dia akan menyadari sendiri betapa tidak dianggapnya dia lahir ke dunia ini. Jika pada akhirnya kebencian akan timbul antara anak dengan orang tua kandungnya sendiri, maka jangan salahkan anak karena kebencian ini ditanam sendiri oleh orang tua yang menelantarkan sebuah amanah yang telah dititipkan oleh Allah.
Amanah yang diberikan oleh Allah kepada kita pertanda bahwa Allah telah mempercayai kita bisa menjaga amanah yang dititipkan. Karena menyia-nyiakan sesuatu yang sudah diberikan kepada kita, suatu saat kita akan menyesal dan pasti akan membutuhkannya.
Salah satu peserta hafizh Indonesia bercerita diatas panggung bahwa dia kangen dengan sosok ibu yang sebenarnya. Ibu angkat yang dia panggil dengan sebutan "IBU" sudah dia anggap sebagai ibu kandungnya. Ibu angkatnya memang sengaja terbuka disaat anak tersebut berumur 3tahun. Anak ini merupakan salah satu anak yang tidak diharapkan kehadirannya. Orang tuanya sengaja membuangnya dengan alasan yang tidak jelas. Maka dari itu, anak tersebut diambil oleh salah satu ibu yang memang mengharapkan kehadiran seorang anak. Hingga anak tersebut besar dan menjadi seorang hafidzah di salah satu acara RCTI Â yaitu Hafizh Indonesia.
Jadi, hargailah sesuatu yang sudah dititipkan oleh Allah. Jangan pernah menyia-nyiakan sesuatu yang sudah menjadi milik kita. Mungkin di saat ini kita tidak membutuhkannya, jika semuanya telah usai dan menghilang kita akan baru merasakan bahwa kehadirannya sangat berarti.
Â