Pranan - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro Semarang, Naili Maftuchatus Sa'adah, menyelenggarakan pelatihan pembuatan desinfektan sederhana berbahan dasar Bayclin atau pemutih pakaian untuk mencegah wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) di kandang komunal Desa Pranan, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo pada 16 Januari 2025.Â
Kegiatan ini didasari oleh maraknya wabah PMK pada sapi yang menular dengan cepat dan bertujuan untuk memberikan informasi kepada peternak mengenai wabah PMK dan pentingnya sanitasi kandang dengan menggunakan desinfektan. Kegiatan ini bekerjasama dengan anggota Kandang Komunal Pranan Jaya.Â
Kegiatan ini mencakup sosialisasi terkait wabah PMK dan pentingnya sanitasi dan dilanjut dengan demonstrasi pembuatan desinfektan alternatif dengan menggunakan bahan yang sederhana dan mudah ditemui yaitu bayclin atau pemutih pakaian dan air. Proses pembuatan desinfektan sederhana ini dinilai sangat mudah. Mula-mula siapkan 1000 ml atau 1 liter air, kemudian tambahkan bayclin sebanyak 30 ml atau setara dengan 4 tutup botol, aduk hingga merata dan kemudian dimasukkan dalam wadah spray. Desinfektan sederhana dari bayclin pun siap untuk digunakan. Naili Maftuchatus Sa'adah juga membagikan media berupa leaflet yang berisikan langkah-langkah pembuatan desinfektan sederhana dan sedikit informasi mengenai wabah PMK.Â
Dengan adanya program pelatihan pembuatan desinfektan diharapkan mempu menyadarkan masyarakat tentang pentingnya melakukan penyemprotan desinfektan sebagai upaya pencegahan penyakit PMK.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI