Artikel "Tabola Bale: Dari Lirik Lokal ke Ruang Publik Nasional" yang ditulis oleh Bapak Study Rizal LK, menyoroti fenomena menarik dari lagu Tabola Bale asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Lagu ini berbeda karena memadukan bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan sedikit bahasa Minang, dengan lirik sederhana, jenaka, dan penuh energi.
Momen puncak terjadi ketika lagu ini dibawakan dalam peringatan HUT RI ke-80 di Istana Merdeka. Suasana yang awalnya formal seketika berubah menjadi hangat dan meriah, bahkan Presiden, para pejabat, hingga tamu undangan ikut berjoget bersama. Sejak saat itu, Tabola Bale viral di media sosial dan diterima luas oleh masyarakat nasional.
Menurut Bapak Study Rizal LK, hal ini menunjukkan bahwa budaya lokal bisa menembus ruang publik nasional, menghadirkan rasa kebersamaan dan inklusivitas. Namun, juga mengingatkan bahwa apresiasi seperti ini sering kali hanya berhenti pada level simbolik. Pengakuan budaya belum tentu berbanding lurus dengan perbaikan kesejahteraan masyarakat di daerah asal, yang masih menghadapi banyak ketimpangan.
Fenomena Tabola Bale memperlihatkan bagaimana karya lokal dapat menjadi simbol persatuan dan keceriaan di level nasional. Namun, sebagaimana ditekankan oleh Bapak Study Rizal LK, euforia semacam ini seharusnya tidak berhenti pada tataran simbolik saja. Lebih penting lagi, pengakuan terhadap budaya lokal perlu diikuti dengan langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah asal budaya tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI