Mohon tunggu...
Naila Rochmawati
Naila Rochmawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Let's be creative people

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Meski Pandemi, Tidak Menjadi Halangan bagi Mahasiswa KKN Undip untuk Mengabdi pada Negeri

15 Agustus 2020   15:18 Diperbarui: 15 Agustus 2020   15:22 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabupaten Pekalongan, Desa Rowoyoso (5 Juli -- 15 Agustus 2020) -- Pandemi Covid-19 yang datang dengan tiba-tiba ke seluruh penjuru dunia memberikan dampak yang sangat signifikan, salah satunya yaitu aktivitas masyarakat yang kini menjadi terbatas. Meskipun telah diadakan yang namanya new normal, akan tetapi aktivitas masyarakat harus berubah dengan menaati protokol kesehatan yang berlaku.

Demikian juga pada pelaksanaan KKN di Universitas Diponegoro pada tahun ini. KKN yang biasanya dilakukan dengan berkelompok di sebuah desa yang dikunjungi, kini harus dilakukan secara mandiri di daerahnya masing-masing. KKN mandiri ini dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan yang ada di daerah tempat tinggalnya masing-masing.

Tema yang diusung oleh KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2020 yaitu "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's)". Kegiatan berlangsung selama kurang lebih 6 minggu, yaitu dimulai tanggal 5 Juli hingga 15 Agustus 2020. Masing-masing mahasiswa menjalankan minimal dua program kerja yang mengacu pada pencegahan penyebaran Covid-19 dan pembangunan yang berkelanjutan.

Salah satu Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Naila Rochmawati) jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, dibawah bimbingan Ibu Nikie Astorina Yunita Dewanti, SKM, M.Kes. membuat dua buah program sebagai solusi permasalahan yang ada di Desa Rowoyoso, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan. Program pertama yang dibuat yaitu berkaitan dengan permasalahan yang saat ini sedang terjadi.

Program yang bernama "Pemberdayaan Masyarakat Sadar Bertamu dengan Protokol Kesehatan untuk Pencegahan Covid-19 di Desa Rowoyoso, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan" berfokus pada pemberdayaan kader-kader posyandu untuk menyebarkan kepada masyarakat sekitar terkait new normal dan protokol kesehatan yang berlaku.

Di Desa Rowoyoso masih didapati beberapa warga yang belum menerapkan protokol kesehatan begitu juga pada saat bertamu. Padahal meskipun ini tetangga sendiri, protokol kesehatan tetap harus berlaku demi pencegahan penyebaran virus Covid-19. Kebanyakan dari mereka yang mengabaikan protokol kesehatan yaitu karena kurang pahamnya bahaya dari Covid-19, seperti yang dikatakan oleh Ibu Siti, warga Desa Rowoyoso "Ya yang saya tahu mbak, corona itu ya penyakit. Kalau disuruh pakai masker, jaga jarak, saya ya nurut-nurut aja. Tapi kadang karena pengap jadi maskernya saya lepas."

Berdasarkan hal tersebut maka dibuatlah program pertama dengan melakukan edukasi kepada kader-kader posyandu sebagai perantara untuk menyampaikannya ke masyarakat luas mengenai tata cara bertamu sesuai dengan protokol kesehatan. Edukasi ini dilakukan kepada kader-kader posyandu yang ada di tiap pos Desa Rowoyoso, Kecamatan Wonokerto.

Materi yang disampaikan yaitu mengenai pengertian Covid-19, penjelasan tentang new normal dan protokol kesehatan, bagaimana menerapkan protokol kesehatan yang benar dalam kehidupan sehari-hari, serta tata cara bertamu yang sesuai dengan protokol kesehatan. Kader-kader ini yang nantinya akan menyampaikan kepada masyarakat sekitar dan khususnya para ibu-ibu PKK. Melalui program edukasi ini diharapkan nantinya masyarakat lebih meningkatkan kedisiplinannya dalam menerapkan protokol kesehatan.

Sumber: dok. pribadi
Sumber: dok. pribadi
Selain program diatas, masih ada satu program lagi yang dibuat berdasarkan pembangunan yang berkelanjutan. Program ini bernama "Optimalisasi Peran Ibu-Ibu PKK dalam Mengatasi Rob dan Lahan Sempit Menggunakan Metode Hidroponik Sederhana di RT 26 RW 10 Rowoyoso, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan". Sebagai upaya pemberdayaan masyarakat di tengah pandemi Covid-19, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2020 di RT 26 RW 10 Desa Rowoyoso, Kecamatan Wonokerto menggerakkan ibu-ibu PKK untuk menanam hidroponik di rumah masing-masing.

Hal ini dilakukan untuk mengatasi sempitnya lahan perumahan dan rusaknya lahan pertanian karena rob. Desa Rowoyoso terletak sekitar 5,9 km dari pesisir pantai menyebabkan daerahnya sering terkena banjir rob. Tanah pertanian pun menjadi rusak dan tidak bisa ditanami lagi, hingga kemudian berubah menjadi tanah perumahan.

Sumber: dok. pribadi
Sumber: dok. pribadi
Rangkaian kegiatan penanaman hidroponik dimulai dengan diadakannya sosialisasi dan pelatihan kepada ibu-ibu PKK mengenai hidroponik sederhana (pelatihan dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku). Sosialisasi dan pelatihan ini berupa penjelasan singkat mengenai hidroponik, cara penyemaian, cara pemindahan bibit semai ke media hidroponik sederhana, hingga perawatan. Pembuatan hidroponik sederhana ini memanfaatkan alat dan bahan yang sederhana atau barang bekas seperti sterofoam bekas makanan, gelas plastik, busa bekas, kapas, kain flanel, bak baskom, dan sebagainya. Pemakaian alat dan bahan yang sederhana ini bertujuan agar memudahkan untuk mempraktekkannya di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun