Titik terdalam di permukaan bumi adalah Palung Mariana yang dikenal juga  sebagai palung laut terdalam di dunia. Palung laut adalah cekungan panjang dan sempit di dasar samudra yang dianggap sebagai bagian terdalam di bumi. Palung laut terbentuk karena pertemuan antar lempeng dan palung merupakan cekungan sempit yang letaknya sangat dalam di dasar laut. Hal seperti itu dapat terjadi karena ketika di dasar laut akan ada pegunungan yang cukup banyak, sehingga bisa terjadi pertemuan antara dua lempeng. Dengan pertemuan antara dua lempeng itu akan menghasilkan jurang yang sangat dalam. Palung Mariana yang berada di Pasifik Timur dari Filipina mempunyai panjang sekitar 2.250 km, lebar rata–rata 69 km dan jarak dari laut ke palung terdalam mencapai 11 km.
Palung Mariana memiliki kedalaman lebih dari 36.000 kaki atau sekitar 11 km di bawah air. Kedalaman ini hampir tiga kali lebih dalam dari lokasi bangkai kapal RMS Titanic di Samudra Atlantik di 3,8 km bawah laut. Bahkan, kedalaman ini lebih tinggi dari titik tertinggi permukaan Bumi di Gunung Everest yang hanya mencapai 8,8 km. Kedalaman terjauh hampir mencapai 11 kilometer di Challenger Deep, lembah berdinding curam yang lebih kecil di dasar palung utama sebelah barat daya Guam. Lubang-lubang yang dalam di palung Mariana terbentuk akibat tumbukan lempeng-lempeng litosfer samudra yang bertemu. Di dasar Palung ini, densitas air meningkat sebesar 4,96% karena tingginya tekanan di dasar laut.
Penjelajah Richard Garriott baru saja menyelesaikan penyelamannya ke Palung Mariana dengan menggunakan kapal selam Limiting Factor yang dimiliki oleh penjelajah miliarder Victor Vescovo pada 1 Maret 2021. Garriott menceritakan bagaimana kehidupan di laut terdalam bumi tersebut. Ia mengatakan bahwa semakin mencapai bagian Palung Mariana yang lebih dalam, cahaya dari atas permukaan laut semakin menghilang. Bahkan, dengan cepat cahaya itu menghilang karena kapal Limiting Factor yang ia naiki turun ke kedalaman dengan cepat.
Berkat penerangan dari kapal selam Limiting Factor, Garriott tetap bisa melihat kehidupan di laut terdalam di bumi itu. Ia mengibaratkan titik terdalam di bumi itu seperti padang pasir di bawah air. "Dasar laut di bawah sana, tepat di tempat mendarat, itulah yang saya gambarkan sebagai 'dataran jurang.' Ini semacam gurun. Kondisi dasarnya datar dan memiliki dasar yang sangat berlumpur dan keruh tempat sisa-sisa kehidupan tujuh mil [11 kilometer] di atas dari di kolom air itu --entah itu sisa sisik atau kotoran atau debu atau bangkai ikan yang membusuk di atasnya."
Selain menjumpai lumpur dan batuan di titik terdalam bumi, Garriott juga mengatakan bahwa dirinya menemui banyak hewan di dasar laut sana. Bahkan ada juga benda buatan manusia yang ia temui di sana. "Ada cukup banyak kehidupan di bawah sana. Kami melihat hampir beberapa kaki atau setidaknya ada hewan dengan selusin kaki, salah satunya adalah krustasea yang hampir tembus pandang dengan panjang beberapa inci."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI