Mohon tunggu...
Naila AzamaFebrika
Naila AzamaFebrika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengguna Ganda Rokok: Pilih Rokok Konvensional atau Rokok Elektronik

22 September 2022   14:29 Diperbarui: 22 September 2022   14:38 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Rokok elektronik atau disebut juga E-cig atau Electronic Nicotine Delivery System (ENDS) merupakan sebuah inovasi dari bentuk rokok konvensional yang mampu menghasilkan aerosol atau uap air. Uap air yang dihasilkan tersebut diperoleh dari cairan rokok elektronik yang dipanaskan oleh elemen panas pada cartridge (tabung), sehingga menghasilkan uap air ketika dihisap. Cairan rokok elektronik terbuat dari nikotin yang diekstrak dari tembakau, kemudian dicampur dengan bahan-bahan dasar lainnya, seperti propilen glikol, gliserin, zat aditif rasa,seperti diacetil, dan bahan kimia lain.

Penggunaan rokok elektronik terus meningkat sejak diperkenalkan ke pasar. Pada awalnya, rokok elektronik dirancang untuk menjadi alternatif yang lebih aman daripada rokok konvensional karena hanya menghasilkan sedikit racun. Selain itu, penggunaan rokok elektronik juga ditujukan bagi perokok yang ingin mengurangi asupan nikotin dan zat aditif dari rokok konvensional. Akan tetapi, sejauh ini, belum ada penelitian yang dapat menyimpulkan bahwa rokok elektronik tidak memiliki efek samping yang serius dan dapat membantu perokok untuk berhenti merokok.

Akhir-akhir ini, justru penggunaan beberapa jenis produk tembakau secara bersamaan menjadi hal yang wajar, terutama di kalangan remaja dan dewasa. Banyak perokok yang justru terus menggunakan rokok elektronik dan rokok tembakau secara bersamaan karena keduanya memiliki sensasi yang berbeda. Pengguna rokok elektronik dan rokok tembakau secara bersamaan disebut dengan pengguna ganda (dual users).

Penelitian longitudinal yang representatif secara nasional di Amerika Serikat menunjukkan bahwa konsumen berbagai macam produk tembakau sudah menjadi hal yang wajar. Pola konsumen tembakau yang paling dominan, yaitu perokok yang menjadi pengguna ganda. Studi menemukan bahwa hampir 70% perokok merupakan seorang pengguna ganda.

Faktor apa saja yang mendorong perokok menjadi pengguna ganda?

  • Social, Ekonomi, Psikososial, dan Perilaku                                                                                                                                                               Pengguna ganda biasanya berusia 18 hingga 25 tahun, bependidikan tinggi, berpenghasilan tinggi, tinggal di perkotaan, dan mayoritas merupakan seseorang yang tinggal sendiri, dan pekerja professional. Selain itu, pengguna ganda biasanya memiliki tingkat stress dan depresi yang lebih tinggi.  
  • Kebiasaan dan Perilaku Merokok                                                                                                                                                                                                       Pada awalnya, pengguna ganda menggunakan rokok elektronik untuk membantu mereka berhenti merokok. Namun, karena sudah terbiasa menggunakan rokok konvensional, pengguna ganda tidak mendapat kepuasan yang sama pada rokok elektronik karena rokok elektronik menghasilkan bau tembakau yang lebih sedikit dibandingkan dengan rokok konvensional. Hal tersebut menyebabkan perokok mulai menggunakan kedua jenis rokok tersebut.

Lantas, dari kedua jenis rokok tersebut, jenis rokok mana yang lebih diminati oleh pengguna ganda?

Rokok konvensional dan rokok elektronik memiliki perbedaan faktor nikotin dan non-nikotin yang berbeda-beda. Faktor nikotin dan non-nikotin tersebut berkontribusi dalam efek kecanduan dari masing-masing rokok. Kadar nikotin pada rokok konvensional sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan rokok elektronik, sehingga rokok konvensional dinilai memiliki potensi aditif yang lebih tinggi dibandingkan dengan rokok elektronik. Sebaliknya, kadar dan rasa non-nikotin pada rokok elektronik diyakini lebih berkontribusi pada sifat aditif dibandingkan dengan rokok konvensional.

Menurut penelitian yang sudah dilakukan, pengguna ganda memiliki keinginan yang lebih tinggi untuk merokok secara konvensional. Hal tersebut disebabkan karena kadar nikotin yang lebih banyak pada rokok konvensional, sehingga memberikan sensasi tembakau yang memuaskan bagi perokok. Selain itu, keadaan afektif dan isyarat situasional tertentu merupakan pemicu keinginan yang lebih kuat untuk merokok secara konvensional karena kandungan tembakau yang ada. Keinginan ini dipicu terutama saat keadaan afektif negative, seperti perasaan gelisah, cemas, frustasi. stress, dan sedih. Hal tersebut dapat meningkatkan keinginan perokok untuk merokok secara konvensional dibandingkan rokok elektronik.

Selain itu, perokok dengan tingkat ketergantungan yang relative lebih tinggi pada tembakau juga cenderung memilih rokok konvensional. Hal ini dapat terjadi karena terdapat presepsi bahwa rokok electrik saja mungkin tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan harian seorang perokok.

Dari alasan-alasan tersebut, pengguna ganda lebih memilih rokok konvensional dibandingkan dengan rokok elektronik.

Sedangkan rokok elektronik mungkin dipilih oleh pengguna ganda karena terdapat perbedaan farmakologis antara rokok konvensional dan rokok elektronik. Rokok konvensional mengandung konstituen non-nikotin yang mampu menghambat monoamine oksidasi (MAO). MAO merupakan kelompok obat yang digunakan untuk mengobati gejala depresi, seperti sedih atau cemas. Selain itu, rokok konvensional mudah terhirup ke paru-paru dan diserap oleh aliran darah, sehingga dapat menyebabkan gejala penyakit pada pengguna rokok konvensional, tetapi hal ini jarang dipertimbangkan mengingat pengguna rokok ganda sudah terbiasa dengan rokok konvensional sebelum menyoba rokok elektronik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun