Mohon tunggu...
Siti Mungawanah
Siti Mungawanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi UIN WALISONGO SEMARANG

saya seorang mahasiswi dari UIN WALISONGO Semarang dengan program studi Manajemen angkatan 2023 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. saya suka membaca berbagai jenis literasi. selain itu, saya juga minat di dunia penulisan.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Perspektif Islam Mengenai Etika Bisnis Hijab Muslimah

15 Mei 2024   17:04 Diperbarui: 15 Mei 2024   17:08 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/Derya Nadhira

Zaman milenial yang sekarang ini, bisnis hijab muslimah semakin populer di kalangan perempuan muslim. Hijab menjadi salah satu ciri identitas seorang muslimah dalam agama Islam. Tidak hanya sebagai sarana beribadah, hijab juga telah menjadi tren fashion yang terus meningkat peminatnya. 

Melihat potensi ini, menjadi peluang bagi entrepreneur untuk membuka usaha hijab muslimah. Pengusaha memulai bisnis hijab untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang. Namun, sebelum terjun dalam bisnis ini, penting bagi pengusaha untuk memenuhi perspektif Islam mengenai bisnis hijab muslimah dan mengikuti etika bisnis yang telah ditetapkan oleh agama Islam. 

Di dalam ajaran Islam siapa pun boleh berbisnis tanpa memandang dia satu-satunya penjul ataupun pembeli, yang terpenting dalam berbisnis di dalamnya tidak adanya unsur ikhtikar, yaitu mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan cara menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi atau dalam istilah ekonominya monopoly'rent. Hal ini tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 188;

وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ࣖ ( البقرة/2: 188)

"Janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui"


Perspektif Islam mengenai bisnis hijab muslimah menekankan pentingnya menjalankan bisnis dengan prinsip-prinsip Islam terutama dalam prinsip dalam etika bisnis Islam. Di dalam prinsip etika dalam bisnis Islam  terdapat enam prinsip yaitu prinsip tauhid (kesatuan/unity), prinsip keseimbangan (keadilan/equilibrium), prinsip kehendak bebas (ikhtiyar/free will), prinsip pertanggungjawaban (responsibility), prinsip kebenaran, prinsip ihsan (benevolence). Prinsip ini perlu dilaksanakan bagi bisnis Islam untuk mencapai suatu tujuan dalam bisnisnya yang menerapkan etika dalam berbisnis Islam. Bisnis merupakan salah satu aspek kehidupan yang harus dikelola dengan baik dan berdasarkan ajaran agama. 

Bisnis hijab muslimah juga harus memperhatikan etika bisnis yang ditetapkan oleh agama. Etika bisnis Islam meliputi prinsip-prinsip seperti kejujuran (Al-Ahzab ayat 70), amanah (tanggung jawab), tidak menipu, keadilan (tidak menambah atau mengurangi berat timbangan dalam jual beli) , dan keberkahan dalam menjalankan bisnisnya. Kejujuran merupakan hal yang penting dalam melakukan suatu bisnis. Suatu bisnis akan berhasil dalam jangka panjang akan cenderung untuk membangun sebuah interaksi dengan orang-orang yang berprinsip pada kejujuran dalam melaksanakan strategi bisnisnya. Allah SWT. telah berfirman dalam surat Taubah ayat 119;

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصّٰدِقِيْنَ ( التوبة/9: 119)

" Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tetaplah bersama orang-orang yang benar"

Hal ini yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. dalam menjalankan bisnisnya sehingga beliau sukses dalam berbisnis. Selain kejujuran, sebuah kepercayaan dalam dunia bisnis memiliki arti yang penting. Tanpa didasari atas rasa saling percaya, maka transaksi bisnis tidak akan bisa berjalan lancar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun