Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Penulis, Pewarta, Pemerhati Sosial

Penyuka Kopi Penikmat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gen Z dan Hari Bumi: Dari Aksi Kecil Menuju Perubahan Besar

23 April 2025   08:23 Diperbarui: 23 April 2025   08:23 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peran Gen Z sangat penting bagi penggerak isu pelestarian lingkungan (Foto: Freepik)

Setiap tanggal 22 April, dunia memperingati Hari Bumi—sebuah momen penting untuk mengingatkan kita semua bahwa bumi bukan sekadar tempat tinggal, tapi rumah yang harus dijaga. Tapi peringatan ini jangan cuma berhenti jadi simbolis. Harus ada aksi nyata, apalagi dari generasi muda, khususnya Gen Z yang kini jadi motor penggerak tren dan perubahan sosial.

Gen Z sering disebut sebagai generasi paling sadar isu. Lewat sosial media, mereka aktif menyuarakan keprihatinan terhadap lingkungan: dari krisis iklim, polusi plastik, sampai over konsumsi fast fashion. 

Tapi, bagaimana menjadikan kesadaran itu sebagai gaya hidup, bukan sekadar postingan? Di sinilah pentingnya mengaitkan Hari Bumi dengan aksi nyata yang relevan, terukur, dan bisa dilakukan siapa pun.

Kesadaran Ekologis Gen Z: Melek Tapi Perlu Dibimbing

Riset dari Pew Research Center menyebutkan bahwa Gen Z lebih peduli terhadap isu lingkungan dibanding generasi sebelumnya (Pew Research, 2021). Mereka juga lebih terbuka pada gaya hidup berkelanjutan, seperti penggunaan transportasi umum atau membeli barang second-hand. 

Namun, kesadaran ini kadang belum diiringi dengan pemahaman yang utuh. Contohnya, masih banyak yang belum tahu bahwa baju murah dari fast fashion punya jejak karbon dan air yang sangat tinggi.

Kesadaran itu harus dipupuk sejak dini. Di sinilah pentingnya peran sekolah dan keluarga. Sekolah bisa menjadi ruang edukasi ekologi yang praktis, bukan sekadar teori di buku. Proyek daur ulang, taman sekolah berbasis hidroponik, atau kegiatan tanam pohon bisa jadi medium belajar yang menyenangkan. 

Sementara itu, keluarga juga punya peran kunci. Mengajak anak memilah sampah, mematikan lampu saat tidak digunakan, atau membawa tas belanja sendiri adalah contoh konkret yang bisa dimulai dari rumah.

Peran Pemerintah: Menciptakan Ekosistem Aksi

Pemerintah sebagai pengatur kebijakan perlu menyediakan ruang aksi nyata bagi anak muda. Kampanye lingkungan yang ramah anak muda, dukungan terhadap komunitas hijau, atau insentif bagi inovasi berkelanjutan adalah beberapa langkah yang bisa diambil.

Contohnya, di beberapa kota di Indonesia sudah ada gerakan bank sampah digital yang melibatkan anak muda. Mereka mengumpulkan sampah plastik, menukarnya dengan pulsa atau uang digital, dan sekaligus belajar soal ekonomi sirkular. Inisiatif semacam ini tidak hanya mengubah pola konsumsi, tapi juga menciptakan kebiasaan baru yang berkelanjutan.

Aksi Kecil yang Berdampak Nyata

Mengubah dunia memang tidak bisa dalam semalam. Tapi aksi kecil, kalau dilakukan berjamaah dan konsisten, bisa memberi dampak besar. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan Gen Z dalam rangka Hari Bumi (dan seterusnya!)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun