Mohon tunggu...
Nahdya Istiqomah
Nahdya Istiqomah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Political Science Student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terorisme di Indonesia dan Masyarakat Satu Dimensi Herbert Marcuse

19 April 2021   19:45 Diperbarui: 19 April 2021   20:03 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan teknologi dan dinamika penyebaran informasi yang begitu cepat telah memiliki sumbangsih yang begitu besar terhadap ketersediaan sumber daya dan metode baru bagi para pelaku teror mencapai tujuannya. 

Keberadaan media jenis baru ini memberikan kekuatan sekaligus ancaman dalam kehidupan bermasyarakat. Berbagai kemudahan yang disuguhkan teknologi juga mengantar masyarakat bertemu dengan bahaya baru. Kehadiran new media pun turut menciptakan kejahatan jenis baru yang sering disebut dengan cyber crime atau kejahatan dunia maya. 

Kejahatan jenis ini meliputi penipuan, pornografi anak, pemalsuan identitas, hingga terorisme berbasis digital. Terorisme sendiri merupakan tindakan teror yang bertujuan menimbulkan rasa takut ekstrem di masyarakat yang dilakukan oleh kelompok atau individu tertentu. Terorisme merupakan ancaman bagi keamanan negara dan dunia. 

Mengikuti perubahan teknologi di masyarakat, kelompok terorisme juga turut bergerak menyesuaikan. Terorisme siber tumbuh menjadi ancaman lain dari perkembangan teknologi. Kelompok terorisme mulai melakukan propaganda radikalisme, perekrutan, hingga pelatihan anggota teror melalui media digital.

Aksi – aksi radikalisme yang dilakukan terorisme pun kini makin kompleks dikarenakan tidak lagi harus bergabung dengan para kelompok teror. Aksi para teroris pada saat ini  tidak perlu lagi dilakukan secara berkelompok oleh dimana mereka sekarang bisa melakukannya dengan seorang diri (Lone Wolf). Kian pesatnya kemajuan dan perkembangan teknologi telah mengakibatkan para teroris untuk dengan mudah dan lancar dalam melakukan aksi terornya terhadap warga yang tak bersalah. 

Ruang lingkup dalam menjalankan aksi terornya tersebut semakin meluas dalam masyarakat. Sehingga fenomena ini membuat aksi terorisme menjadi relatif sulit diprediksi kapan dan dimana kelompok teroris akan melakukan aksinya. Para pelaku teror ini kini tak lagi terpaku dan bergerak dalam sebuah situasi isolasi (Firman, 2017). 

Muatan terorisme yang dilakukan pada media siber semakin mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan semakin tersebar beranak pinak. Teknologi internet yang semakin canggih justru dijadikan  sebagai suatu wadah berskala global untuk melakukan berbagai aksi teror hingga perekrutan anggota teroris. Akses yang relatif sederhana dan cakupan jangkauan yang begitu luas semakin mempermudah ruang gerak para teroris dalam menjalankan aksinya.  Anonimitas juga menjadi salah satu keuntungan besar bagi para teroris untuk melindungi dirinya dari belenggu negara.

Dalam menjalankan aksinya para teroris tidak perlu mengerahkan biaya yang begitu besar karena dapat dengan mudah mengakses teknologi dengan murah dan terjangkau. 

Sekelompok teroris dapat mengatur kampanye propaganda yang efisien tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlampaui besar. Fenomena tersebut sangat sesuai realisasinya dengan pemikiran Herbert Marcuse dimana ketika masyarakat industri modern ditandai oleh perkembangan teknologi yang amat mengagumkan. 

Suatu gejala yang dianggap sebagai ukuran dari segala kemajuan. Marcuse disini justru beranggapan bahwa fenomena tersebut dapat menjadi suatu krisis yang menunjukkan kemerosotan masyarakat. Perkembangan ilmu dan teknologi yang begitu pesat telah memberikan fungsi dan keberuntungan pada masyarakat. Tetapi disisi lain, kemajuan teknologi disalahgunakan oleh oknum radikal untuk melakukan pemberontakan atau peneroran terhadap masyarakat.

Para teroris menggunakan kemajuan teknologi untuk membuat persenjataan untuk melancarkan aksinya. Sejalan dengan hal di atas, Soerjono Soekanto juga beranggapan bahwa kemajuan di bidang teknologi akan berjalan dengan munculnya perubahan-perubahan di bidang kemasyarakatan. Perubahan-perubahan itu dapat mengenai nilai sosial, kaidah-kaidah sosial, pola-pola perikelakuan, organisasi dan susunan lembagai kemasyarakatan. Seperti halnya, akhir-akhir ini negara Indonesia kembali dihebohkan dengan aksi terorisme di beberapa tempat. Pada 28 April 2021, terjadi ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar. Tiga hari berselang, giliran perempuan bersenjata api yang menyerang Markas Besar Polri di Jakarta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun