Mohon tunggu...
Nafila AlJufri
Nafila AlJufri Mohon Tunggu... Guru - Guru TK Alkhairaat Malino Mamboro

Saya adalah seorang guru TK yang dimana yah hobi saya adalah bernyanyi dann suka dengan hal-hal baru yang berkaitan dengan pembelajaran dikelas sehingga saya sering mengupgrade kemampuan saya melalui kanal youtube dan lainnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Media Tutup Botol Bekas untuk Mengenalkan Konsep Huruf pada Anak Usia Dini

10 Desember 2022   17:01 Diperbarui: 10 Desember 2022   17:07 5432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PEMANFAATAN MEDIA TUTUP BOTOL BEKAS UNTUK MENGENALKAN KONSEP HURUF PADA ANAK USIA DINI DI TK ALKHAIRAAT MALINO MAMBORO KOTA PALU SULAWESI TENGAH

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Pendidikan anak usia dini atau PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan Pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki Pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang Pendidikan dasar. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2013, ada 6 aspek perkembangan yaitu 1. Nilai Agama dan Moral, 2. Fisik Motorik, 3. Kognitif, 4. Bahasa, 5. Sosial Emosional dan 6. Seni.

Masa usia dini (0-6 tahun) disebut sebagai golden age (masa keemasan) stimulasi pada seluruh aspek perkembangan berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya (Trianto, 2011:4). Salah satu aspek yang perlu dikembangkan dalam Pendidikan anak usia dini yaitu perkembangan Bahasa. Menurut Dhieni, dkk (2007:3.1) “Perkembangan Bahasa sebagai salah satu dari kemampuan dasar yang harus dimiliki anak, yang terdiri dari beberapa tahapan sesuai dengan usia dan karakteristik perkembangannya”. Keterampilan Bahasa penting untuk dikembangkan karena perkembangan Bahasa merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki anak. Dengan berbahasa, anak dapat mengkomunikasikan maksud, tujuan, pemikiran, maupun perasaannya pada orang lain.

Dalam peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD tertuang Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak dalam lingkup pengembangan Bahasa adalah sebagai berikut : menerima Bahasa, mengungkapkan Bahasa dan keaksaraan. Salah satunya pada lingkup pengembangan keaksaraan ada tingkat pencapaian perkembangan anak yang terdiri dari : mengenal simbol-simbol, mengenal suara-suara hewan/benda yang ada disekitarnya, membuat coretan yang bermakna dan meniru (menuliskan dan mengucapkan) huruf a-z.

Bermain adalah hak asasi bagi anak usia dini yang memiliki nilai utama dan hakiki pada masa anak-anak. Kegiatan bermain bagi anak usia dini adalah sesuatu yang sangat penting dalam perkembangan kepribadiannya. Bermain bagi seorang anak tidak sekedar mengisi waktu, tetapi media bagi anak untuk belajar.

Bermain menurut Mulyadi, (2004), secara umum sering dikaitkan dengan kegiatan anak-anak yang dilakukan secara spontan. Terdapat lima pengertian bermain :

  • sesuatu yang menyenangkan dan memiliki instrinsik pada anak
  • tidak memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya lebih bersifat intrinsik
  • bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih oleh anak
  • melibatkan peran aktif keikutsertaan anak
  • memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukan bermain, seperti kreativitas, pemecahan masalah, belajar Bahasa, perkembangan sosial dan sebagainya.

Banyak faktor yang menyebabkan perkembangan Bahasa khususnya dalam mengenal huruf belum mencapai tingkat perkembangan. Hal ini disebabkan kegiatan dalam pengenalan huruf biasanya hanya melalui kegiatan bernyanyi ABCD, meniru suara guru yang mengucapkan huruf sehingga anak tidak tertarik dengan kegiatan tersebut karena membosankan bagi anak. Padahal banyak hal yang bisa dilakukan diantaranya yaitu dengan membuat media sederhana dengan memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi contohnya seperti tutup botol bekas dan lain-lain.

      Media tutup botol bekas merupakan salah satu media yang digunakan dalam permainan huruf yang dapat merangsang perkembangan kemampuan anak dalam mengenal huruf. Dengan menggunakan media tutup botol bekas anak akan merasa senang, antusias dan tanpa terpaksa dalam mengenal huruf-huruf yang diajarkan oleh pendidik, sehingga tanpa disadari anak telah memperkaya kemampuan mengenal hurufnya melalui kegiatan yang menyenangkan.

      Media tutup botol bekas ini bahannya sangat mudah untuk didapatkan dan mudah dalam pembuatannya. Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu : botol bekas, tutup botol bekas (sebanyak 26 sesuai dengan abjad), kertas origami warna warni, papan tripleks, gunting, spidol dan doubletip. Bahan pendukung yaitu gambar sesuai tema pembelajaran hari ini contohnya seperti jika tema binatang sub-sub temanya kucing berarti guru menyediakan gambar kucing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun