Mohon tunggu...
Nadya Putri H
Nadya Putri H Mohon Tunggu... Wiraswasta - pelajar

masih pelajar

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Insecure Tanda Kurang Bersyukur?

14 September 2020   13:24 Diperbarui: 14 September 2020   13:43 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kondisi kesehatan mental masih menjadi hal yang tabu di kalangan masyarakat Indonesia. Padahal kesehatan mental menjadi kunci dalam menjalani kehidupan. Masyarakat masih menyepelekan kesehatan mental dan kurang menyadari jika hal-hal yang terlihat sepele dalam kehidupan sehari-hari dapat berdampak pada kesehatan mental seperti perasaan insecure misalnya.

Perasaan insecure pasti pernah dialami oleh setiap orang. Bahkan, orang yang memiliki rasa percayaan diri yang tinggi pun bisa mengalami perasaan ini. Perasaan insecure bisa menimbulkan keraguan dan perasaan tidak puas terhadap apa yang dimiliki seperti tidak puas terhadap fisik, emosional, maupun finansial. Lantas apa sebenarnya insecure itu?

Insecure adalah perasaan tidak aman, gelisah, tidak puas, malu terhadap kondisi yang dialami atau dimiliki diri sendiri. Insecure sebenarnya normal dialami oleh semua orang. Insecure dapat menjadi sebuah motivasi untuk melakukan hal lebih untuk meningkatkan kualitas diri. Akan tetapi, terlalu sering merasa insecure dapat menimbulkan berbagai hal negatif bagi diri sendiri.

Insecure dapat timbul karena membandingkan kondisi diri sendiri dengan orang lain yang dirasa memiliki segala sesuatu yang lebih baik, pergaulan yang tidak sehat, overthinking, kurang bersyukur, kurang percaya diri atau malu dengan kondisi diri sendiri, perkataan orang lain yang merendahkan, serta trauma akibat sesuatu hal yang dialami di masa lampau seperti bullying.

Insecure bisa menyebabkan menurunnya rasa percaya diri, kurang bersyukur, takut untuk mencoba sesuatu yang baru, memiliki prasangka buruk terhadap orang lain, memandang dan mencari hal negatif dari orang lain, depresi, bahkan perasaan ingin bunuh diri.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi perasaan tersebut seperti bersyukur dan mencintai diri sendiri, mengingat hal baik yang sudah dilalui bersama diri sendiri, fokus meningkatkan kualitas diri sendiri, berhenti membandingkan diri dengan orang lain, melakukan hal yang disukai, dan berpikir dan melakukan hal yang positif, serta mencari bantuan kepada profesional seperti psikiater atau psikolog.

Jika bisa menguasai dan menyadari rasa insecure merupakan bentuk introspeksi diri, tentunya perasan tersebut bisa dijadikan sebagai motivasi untuk meningkatkan kualitas diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun