Mohon tunggu...
Nadiyah
Nadiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Malang

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Sumber dan Media Pembelajaran di Tengah Pandemi Covid 19

4 Desember 2020   20:25 Diperbarui: 4 Desember 2020   20:48 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini dunia dikejutkan dengan mewabahnya suatu penyakit yang disebabkan oleh sebuah virus yang bernama corona atau dikenal dengan istilah COVID 19 (Coronavirus Diseases 19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Tanda dan gejala umum infeksi covid antara lain gejala gangguan pernapasan akut, seperti demam, batuk dan sesak nafas. 

Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Virus yang disinyalir mulai mewabah pada 31 Desember 2019 di Kota Wuhan Provinsi Hubai Tiongkok, saat ini menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia dengan sangat cepat. Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan wabah ini sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia. Indonesia adalah salah satu negara yang terdampak covid.
Kondisi pandemi Covid 19 ini mengakibatkan perubahan yang luar biasa, termasuk dalam bidang pendidikan. 

Seolah seluruh jenjang pendidikan dipaksa bertransformasi untuk beradaptasi secara tiba-tiba drastis untuk melakukan pembelajaran dari rumah melalui daring (online). Hal ini tentu bukanlah hal yang mudah, karena belum sepenuhnya siap. Problematika pendidikan yaitu belum seragamnya proses pembelajaran, baik standar maupun kualitas capaian pembelajaran yang diinginkan. Berbagai aplikasi media pembelajaran sudah tersedia, baik pemerintah maupun swasta. 

Pemerintah mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9/2018 tentang pemanfaatan Rumah Belajar. Pihak swasta menyuguhkan bimbingan belajar online seperti ruang guru, zenius, klassku, kahoot dan lainnya. Akses-akses tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan. Sangat diperlukan peningkatan kualitas umber daya manusia (SDM). Keberhasilan pembangunan negara salah satu tolak ukurnya adalah keberhasilan pendidikan. Melalui pendidikan akan melahirkan generasi penerus yang cerdas dan intelektual maupun emosional, terampil dan mandiri untuk mencapai pembangunan bangsa ini.

Mengantisiasi penularan virus tersebut pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan, seperti isolasi, social and physical distancing hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk tetap stay at home, bekerja, beribadah dan belajar di rumah. Kondisi demikian menuntut lembaga pendidikan untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuk inovasi tersebut ialah dengan melakukan pembelajaran secara online atau daring.

Pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh sendiri bertujuan untuk memenuhi standard pendidikan melalui pemanfaatan teknologi informasi dengan menggunakan perangkat computer atau gadget yang saling terhubung antara siswa dan guru. Melalui pemanfaatan teknologi tersebut pembelajaran bisa tetap dilaksanakan dengan baik. 

Dengan adanya teknologi informasi ini diharapkan pembelajaran bisa berjalan dengan baik mengingat masyarakat Indonesia saat ini mayoritas sudah menggunakan internet, seperti yang dijelaskan dalam penelitian We Are Sosial, "Digital Report 2020" yang dirilis pada kahir bulan Januari 2020 yang menyatakan hampir 64% penduduk Indonesia sudah terkoneksi dengan jaringan internet.  Pembelajaran secara daring, baik secara interaktif maupun non interaktif. Hal ini perlu dilakukan meskipun tidak semua anak-anak dapat melakukan itu karena faktor infrastruktur. Dapat melakukan pembelajaran dengan menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. 

Guru atau dosen bukan satu-satunya tonggak penentu. Hal ini merupakan tantangan berat bagi guru, dosen maupun orang tua. Tidak sedikit orang tua pun mengeluhkan media pembelajaran jarak jauh. Sumber belajar yang dapat digunakan di masa seperti ini bisa menggunakan perpustakaan digital karena setiap pengguna dapat mengakses perpustakaan digital tanpa harus datang ke perpustakaan selama penggunaan mempunyai koneksi dengan internet. 

Akses perpustakaan digital dapat dilakukan 24 jam dalam sehari, dapat diakses kapan saja tanpa batas waktu selama pengguna terhubung dengan internet. Adapun sumber belajar lain juga bisa menggunakan e-book. E-book merupakan software yang berkonsep buku dengan menyajikan format da nisi layaknya buku tulis konvensional, hanya saja dikemas dalam tampilan elektronik.

 Pembelajaran jarak jauh selama wabah virus corona, masih menemui banyak kendala di lapangan sekalipun sudah ada edaran menteri agar proses belajar dari rumah dilaksanakan secara online atay daring. Sebagian siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran secara online atau daring karena ketiadaan sinyal jaringan internet. Selain itu, sebagian orang tua murid yang kondisi ekonominya cukup, juga tidak memiliki ponsel pintar atau smartphone sebagai sarana belajar secara online untuk anak mereka. 

Sebagian guru pun terpaksa berinovasi dengan menyalurkan materi pembelajaran yang disiarkan televisi milik pemerintah dan mengedarkannya secara langsung kepada para murid. Proses belajar yang berlangsung dari rumah, harus membutuhkan pengawasan dari orang tua. Padahal pada saat yang sama, orang tua murid juga harus membagi waktu untuk bekerja, mengurus rumah, sekaligus membantu belajar anak. Kendala pembelajaran jarak jauh perlu terobosan karena banyak daerah mengalami keterbatasan teknologi, lemahnya jaringan dan kuota internet terbatas. Selain itu, kurikulum dan muatan ajaran perlu dirumuskan secara tepat agar pendidikan yang diberikan tetap berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun