Mohon tunggu...
nadila putri15
nadila putri15 Mohon Tunggu... Mahasiswa - aktif

Ayoo Kembangkan Potensi Diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Potensi Pariwisata Maritim Indonesia

20 Juni 2021   23:26 Diperbarui: 23 Juni 2021   16:21 2621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lancangkuning.com (sumber)

Tugas Wawasan Kemaritiman oleh Kelompok 3

 Menyandang predikat sebagai negara maritim membuat Indonesia telah menjadi sorotan dunia dengan kepemilikan wilayah laut yang sangat luas. Terlebih, tapak tilas historis bangsa Indonesia sejak berdirinya kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Majapahit, dan sejumlah Kesultanan Islam di berbagai belahan nusantara menjadikan Indonesia sebagai tujuan para pelayar asing untuk dapat melakukan aktivitas perdagangan di Indonesia.

Sebagai negara maritim, perairan Indonesia terdiri atas laut teritorial, perairan kepulauan, dan perairan pedalaman yang luasnya kurang lebih 2,7 juta kilometer persegi atau sekitar 70 persen dari luas wilayah NKRI, sedangkan luas daratan kurang lebih 1,9 juta kilometer persegi. Di samping itu, Zona Ekonomi Eksklusif lndonesia (ZEEI) seluas 3,1 kilometer persegi. Dengan kepemilikan wilayah laut yang terbilang luas, bukanlah perkara mudah bagi Indonesia untuk menjaganya, sebab Indonesia sendiri adalah negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.000 pulau besar dan pulau kecil serta diapit oleh dua samudera dan dua benua.

Perairan laut menjadi suatu hal yang sangat penting disoroti oleh Indonesia, karena perairan laut menjadi jembatan bagi terhubungnya satu pulau di Indonesia dengan pulau lainnya. Kepemilikan laut yang luas tentu menjadi peluang bagi Indonesia untuk dapat memanfaatkannya guna mencapai kesejahteraan rakyat. Namun di sisi lain, kepemilikan akan laut yang luas pun akan menjadi tantangan yang perlu diantisipasi dan dikelola sehingga tidak berdampak kepada kerawanan yang timbul bagi kepemilikan laut itu sendiri.

Keseriusan Pemerintah dalam mengelola dan menjaga wilayah perairan laut di Indonesia tercermin dari misi Presiden Joko Widodo yang ingin mewujudkan Indonesia sebagai negara Poros Maritim Dunia. Dalam mewujudkannya, Presiden Joko Widodo memaparkan lima pilar utama yang akan menjadikan Indonesia mencapai cita-citanya sebagai poros maritim dunia.

Pertama, pembangunan kembali budaya maritim Indonesia; Kedua, komitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama; Ketiga, komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik, dan industri perkapalan, serta pariwisata maritim; Keempat, diplomasi maritim yang mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerja sama pada bidang kelautan; dan kelima, sebagai negara yang menjadi titik tumpu dua samudera, Indonesia berkewajiban membangun kekuatan pertahanan maritim.

Meningkatnya ekonomi maritim menjadi salah satu goal yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia, peningkatan tersebut dapat tercermin dari potensi wisata bahari yang dimiliki. Keanekaragaman hayati laut yang tinggi, pesisir laut yang ideal dan strategis, serta iklim tropis yang hangat dengan keberadaan matahari yang bersinar sepanjang tahun menjadi branding mahal bagi para wisatawan (baik lokal maupun asing) untuk dapat mengunjungi wisata bahari di Indonesia. Namun pada kenyataannya, meski memiliki ribuan pulau dengan sumber daya alam bahari yang indah, bukan merupakan jaminan bagi sebuah negara untuk mendapat keuntungan banyak dari bisnis pariwisata maritim.

Kinerja pariwisata bahari Indonesia jauh lebih rendah ketimbang negara-negara tetangga dengan potensi yang lebih kecil, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Fakta tersebut menjadi sangat timpang antara potensi wisata bahari yang mampu memberi peluang untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah negara dengan kenyataan yang sebaliknya. Dan tentu memunculkan sebuah pertanyaan besar, "Mengapa sumbangan devisa Indonesia dari sektor pariwisata belum mampu menyaingi negara tetangga?" Dari kenyataan empiris tersebut, penulis dapat menganalisis berbagai permasalahan yang dihadapi dalam melakukan upaya pembenahan, pengembangan dan pengelolaan wisata bahari di Indonesia. Dan adanya suatu pulau yang kurang terekspos oleh wisata asing.

ZonaSultra.com (sumber)
ZonaSultra.com (sumber)
Indonesia merupakan negara kepulauan yang kanya akan sumber daya alam dengan berbagai potensi pariwisata. Bokori merupakan sebuah pulau yang berada di perairan Sulawesi letaknya di Kota Kendari. Secara administrasi, pulau Bokori masuk dalam wilayah Kec. Soropia Kab. Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara. Pulau tersebut kurang terekspos oleh wisata asing yang singgah di Kota Kendari

Meski lokasinya memang berada di ibukota tetapi ada udara yang hangat dan terbawa oleh angin laut. Pariwisata Sulawesi Tenggara sendiri memang diketahui terus dikembangkan. Dengan adanya Pulau Bokori ini diharapkan bisa menjadi daya tarik lebih besar untuk mendatangkan para wisatawan.

Pulau Bokori merupakan pulau kecil yang juga menjadi objek wisata kesayangan warga. Padahal wilayah ini merupakan perkampungan masyarakat dari nelayan Suku Bajo. Sekitar di pertengahan tahun 80an, puluhan orang dari Suku Bajo mulai menetap di pesisir Pulau Bokori dan para pengembara laut perlahan dipindahkan ke Soropia oleh pemerintah setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun